Bantul Libatkan Satgas Desa Distribusikan Oksigen Gratis
Red: Nidia Zuraya
Pekerja mengangkut tabung oksigen medis untuk didistribusikan. ilustrasi | Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/hp.
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melibatkan Satuan Tugas Covid-19 tingkat desa dalam mendistribusikan bantuan oksigen gratis bagi masyarakat, menyusul beroperasinya generator oksigen di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati. Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa (10/8), mengatakan, penyediaan oksigen gratis bagi masyarakat tinggal selangkah lagi, yaitu uji coba untuk memastikan kelancaran pemindahan atau transfer oksigen dari generator ke tabung yang lebih kecil dalam waktu dekat ini.
"Dalam Peraturan Bupati yang kita siapkan mensyaratkan adanya koordinasi dengan Satgas Covid-19 tingkat desa, jadi Satgas Desa nanti harus mengetahui permohonan oksigen dari masyarakat," katanya.
Menurut dia, hal itu supaya oksigen gratis bagi masyarakat tepat sasaran atau dapat diberikan kepada warga yang membutuhkan untuk mendukung penanganan kasus Covid-19, karena bagaimanapun juga kapasitas jumlah yang disediakan terbatas."Paling sehari 25 tabung yang bisa kita perbantukan ke masyarakat, karena barangnya terbatas, maka harus benar-benar tepat sasaran, karena yang memerlukan banyak, dan supaya tepat sasaran Satgas tingkat desa harus mengetahui," katanya.
Dia juga mengharapkan agar Satgas Desa dalam menyalurkan oksigen gratis lebih mengutamakan bagi masyarakat yang mengajukan karena mendesak, sehingga bisa lebih dipercaya bahwa permohonan oksigen benar-benar digunakan pada untuk orang yang tepat. Pada prinsipnya, katanya, generator oksigen sebagai instalasi penghasil oksigen dibangun pemerintah kabupaten guna memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit rujukan Covid-19 menyusul tingginya permintaan oksigen karena kenaikan kasus positif di Bantul.
"Kalau produk oksigen sudah, jadi generator oksigen intinya untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit, agar jangan sampai rumah sakit terjadi kelangkaan oksigen, jadi harus dipenuhi dulu rumah sakit," katanya.
Setelah oksigen dari generator oksigen bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit, maka sisanya diperbantukan untuk masyarakat yang memerlukan untuk mengatasi kebutuhan oksigen bagi warga yang isolasi mandiri atau isolasi di selter desa, demikian AbdulHalim Muslih.