REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pelaksana Tugas Sekretaris Utama (Plt. Sestama) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono mengimbau jajarannya untuk terus berinovasi meski di masa pandemi Covid-19. Di rumah saja tak menghalangi semangat membumikan nilai-nilai Pancasila.
Hal tersebut disampaikan Karjono saat memimpin apel pagi bersama jajaran BPIP, Selasa (10/8). Apel pagi virtual ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan BPIP sebagaimana imbauan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Surat Edaran Kepala BPIP.
Selanjutnya apel pagi akan dilakukan dua kali seminggu yaitu Senin dan Jumat. Setiap apel akan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Panca Kesetiaan Korpri serta Mars BPIP. "Apel ini sebagai konsekuensi kita melaksanakan kedisiplinan serta menggugah semangat kebangsaan," kata Karjono.
Ketua Ikatan Alumni Universitas Terbuka ini juga berpesan kepada jajaran untuk terus menjalankan protokol kesehatan. Apalagi serangan Corona saat ini makin luar biasa. "Silakan berinovasi untuk melakukan gebrakan-gebrakan internalisasi nilai Pancasila di BPIP," tukas Karjono.
Ia juga berharap jajaran BPIP ikut mensosialiasikan program pemerintah dalam mengatasi pandemi. Termasuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Terakhir, Karjono meminta jajarannya agar tertib dalam membuat laporan administrasi keuangan. Ia menceritakan BPIP pada 2020 mendapat predikat WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK. Ini adalah predikat tertinggi untuk laporan keuangan. Begitu juga pada 2019, saat BPIP pertama kali lahir sudah dapat WTP. Karena itu, ia minta jajarannya untuk mempertahankan prestasi tersebut.
"Resepnya banyak. Salah satunya apa yang dikerjakan itu yang ditulis. Apa yang ditulis itu yang dikerjakan. Junjung tinggi integritas. Sudah bukan jamannya lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu. Untuk clean, clear Anda butuh good governance. Pasti pertanggungjawabannya akan bagus," kata pria asal Klaten ini.
Ia mengingatkan, sekali institusi ini tercoreng dengan hal yang tidak baik, kelak dampak negatif amat dahsyat.