REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pejabat pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengemukakan vaksinasi Moderna atau vaksin dosis ketiga para tenaga kesehatan (nakes) di di daerah itu terhambat. Penyebabnya, tidak adanya ruang pendingin untuk penyimpanan vaksin itu di sejumlah kabupaten/kota.
"Sebelum disuntikkan, vaksin Moderna perlu disimpan di ruang pendingin dengan suhu minus 30 derajat Celcius dan itu belum dimiliki sejumlah daerah di Sumut, sehingga vaksinasi penguatuntuk tenaga kesehatanitu, sebagian masih tertunda," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah di Medan, Selasa (10/8).
Saat ini, ujar Aris, sejumlah pemerintah kabupaten/pemerintah kota sedang menyiapkan ruang pendingin untuk bisa menerima/mengambil vaksin tersebut. Dia menyebutkan, fasilitas kesehatan vertikal, seperti RS Adam Malik, sudah mengambil vaksin itu karena sudah memiliki ruang pendingin dengan standar Moderna.
Dia tidak menyebutkan, pemkab/pemkot mana yang belum mengambil Vaksin Moderna itu akibat ketidakadaan ruang pendingin. "Yang pasti hanya sekitar enam kabupaten/kota di Sumut yang sudah mengambil vaksin itu," katanya.
Akibat kendala ketidakadaan ruang pendingin itu pula, ujar dia, maka pencapaian vaksinasi ketiga untuk tenaga kesehatan di Sumut masih rendah. Aris juga mengakui, selain menyangkut ketiadaan ruang pendingin, kekurangan vaksin juga menjadi kendala program vaksinasi Covid-19 di Sumut.
Berdasarkan data, jumlah tenaga kesehatan di Sumut ada 79.000, sementara ketersediaan Vaksin Moderna ini masih 70.000. "Pemprov Sumut sudah melaporkan kondisi kekurangan vaksin dengan harapan pemerintah pusat segera menambah ketersediaan vaksin untuk di Sumut," ujar Aris.