Rabu 11 Aug 2021 10:01 WIB

Polisi Semarang Asuh Empat Anak Terdampak Covid-19

Program 'Aku Sedulurmu' memperhatikan anak yang kini berstatus yatim piatu.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Ilham Tirta
 Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo.
Foto: Republika/bowo pribadi
Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Keberadaan anak-anak yang harus menyandang status yatim piatu akibat orang tua mereka meninggal dunia karena Covid-19 tak luput menjadi perhatian jajaran Polres Semarang. Melalui program 'Aku Sedulurmu', Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo menyambangi anak-anak yang kini harus kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya tersebut di Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Bergas.

Tak hanya datang untuk ikut menghibur dan berbagi kebahagiaan, kapolres dan beberapa jajarannya sekaligus juga menyalurkan paket bantuan sosial sebagai bentuk perhatian jajaran kepolisan kepada mereka. Ada sejumlah anak-anak yang disambangi Kapolres Semarang tersebut. Antara lain AB (2 tahun) dan KR (1 bulan), warga di lingkungan Kelurahan Tambakboyo, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Selain itu juga DG (10) warga Desa Derekan, Kecamatan Bergas yang kini harus tinggal bersama dengan saudara satu-satunya MR (22) yang masih berstatus seorang mahasiswa. Kapolres Semarang, AKBP Ari Wibowo mengungkapkan, kegiatan empati building kepada anak-anak terdampak Covid-19 tersebut untuk memberikan memberi dukungan moral, semangat sekaligus bentuk perhatian negara.

Dalam hal ini membantu warga, khusunya anak- anak yang kini harus kehilangan orang tuanya dan berstatus yatim piatu akibat terdampak Pandemi Covid-19 di wilayah Kabupaten Semarang. "Tak hanya bersilaturrahim dan berbagi hadiah, dalam kesempatan ini jajaran Polres Semarang sekaligus menyalurkan bantuan sosial (bansos) serta bantuan paket kebutuhan pokok kepada mereka," kata dia, Rabu (11/8).

Ari mengatakan, anak-anak tersebut masih berusia di bawah 10 tahun, bahkan ada yang baru berumur satu bulan dan saat ini telah kehilangan kedua orang tuanya. Anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena terpapar Covid-19 dan telah diberikan bantuan tersebut, selanjutnya juga akan menjadi anak asuh Polres Semarang.

"Harapannya agar mereka tetap dapat mendapatkan hak-hak pendidikannya dan kelak bisa mewujudkan cita-cita sebagaimana yang diharapkan oleh kedua orang tuanya masing- masing," tegas Ari.

Kegiatan empati building melalui program 'Aku Sedulurmu' ini, masih kata Kapolres, merupakan arahan dari Kapolda Jawa Tengah yang dilaksanakan serentak di semua satuan wilayah, di lingkungan Polda Jawa Tengah. Tujuannya, membantu dan memberikan perhatian kepada anak-anak yang kini berstatus yatim piatu, karena kedua orang tua mereka meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 tersebut.

"Melalui empati building ini pula, kepolisian juga ingin mengajarkan bahwa dalam situasi pandemi Covid-19 semua harus saling menjaga, mengingatkan dan juga saling membantu," tandas Ari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement