Rabu 11 Aug 2021 10:25 WIB

Pakistan Miliki Potensi Besar Tarik Wisatawan Muslim

Wisatawan Muslim diharapkan kunjungi Pakistan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Pakistan Miliki Potensi Besar Tarik Wisatawan Muslim. Foto: Wisata di Pantai Pakistan
Foto: AP/Fareed Khan
Pakistan Miliki Potensi Besar Tarik Wisatawan Muslim. Foto: Wisata di Pantai Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan pada Selasa (10/8) mengatakan Pakistan memiliki potensi besar dalam menarik wisatawan dari negara-negara Muslim. Hal ini karena tujuan wisata terkemuka seperti Eropa sedang mengembangkan pola pikir Islamofobia.

Berbicara dalam sebuah acara selama kunjungan sehari penuh ke Karachi, Khan mengatakan, pemerintah berencana untuk membangun resor yang akan menarik wisatawan dari negara-negara Muslim.

Baca Juga

"Dulu ada banyak tempat di dunia yang biasa dikunjungi orang-orang kita untuk menghabiskan liburan mereka, termasuk Eropa. Tetapi karena Islamofobia telah meningkat, mereka sekarang menghadapi masalah besar karenanya. Mereka tidak ingin membawa istri dan anak-anak mereka ke sana. Jadi, tempat seperti Pakistan memiliki potensi besar," katanya dilansir dari laman News18 pada Rabu (11/8).

"Negara kami memiliki potensi besar untuk menjadi tempat wisata populer bagi orang-orang dari negara-negara Muslim dan pemerintah kami akan melakukan yang terbaik untuk memfasilitasi mereka dengan resor terbaik dan fasilitas lainnya," lanjutnya.

Sementara itu, dia juga berbicara pada laporan PBB tentang perubahan iklim yang dirilis pada Senin (9/8). "Kami sangat beruntung karena kami adalah salah satu negara yang jauh ke depan dalam melindungi (diri kami) dari perubahan iklim," kata Khan.

Dia mencatat bahwa ada kebakaran hutan di beberapa negara, termasuk Yunani, Turki dan Amerika Serikat. Sementara banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya terjadi di banyak negara lain. "Semua ini karena perubahan iklim," katanya.

Khan mengatakan, hutan bakau di Sonmiani di provinsi Balochistan merupakan yang terbaik untuk menghadapi perubahan iklim. Hal ini karena mereka menghasilkan oksigen dalam jumlah besar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement