REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengajak masyarakat lebih sadar terhadap berbagai gejala penyakit tuberkulosis (TBC) sehingga dapat mengambil tindakan sedini mungkin. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Ahmad Nurfallah mengatakan, diperlukan serangkaian diagnosis untuk mengetahui seseorang mengidap penyakit TBC.
Namun, yang bisa dilakukan masyarakat agar senantiasa waspada apabila mengalami batuk berkepanjangan. "Apabila hal tersebut terjadi, masyarakat bisa datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan Tuberkulosis untuk kemudian nantinya bisa melakukan Tes Cepat Molekuler (TCM) di rumah sakit," kata Nurfallah, dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8).
Ahmad mengatakan, Dinas Kesehatan terus meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan (nakes), baik di puskesmas maupun rumah sakit untuk menangani kasus tuberkulosis di Kabupaten Bekasi. "Dalam pelatihan ini para tenaga medis juga diberi arahan terkait tata cara melakukan input data kasus secara real time," kata dia.
Dalam penyuluhan tersebut, Dinas Kesehatan juga menyampaikan berbagai pencapaian dan evaluasi terhadap pelaporan yang telah diberikan dari masing-masing Puskesmas dan Rumah Sakit di Kabupaten Bekasi. "Pelaporan dari nakes yang berkaitan dengan Tuberkolosis, baik itu TB anak, TB dewasa, atau TB sensitif obat ini nantinya akan mereka tuangkan langsung di aplikasi. Sehingga saat petugas TB Puskesmas atau rumah sakit melakukan input data kasus, data tersebut akan langsung sampai ke pemerintah pusat (Kemenkes) secara real time," ujarnya.