Rabu 11 Aug 2021 12:16 WIB

Erick Thohir: Indonesia Bakal Punya KEK Kesehatan di Bali

Sekitar 600 ribu masyarakat Indonesia selama ini berobat ke luar negeri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan operasional Rumah Sakit Bintang Amin Ekstensi Asrama Haji Lampung pada Ahad (8/8).
Foto: Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan operasional Rumah Sakit Bintang Amin Ekstensi Asrama Haji Lampung pada Ahad (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Indonesia akan memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Bali. Erick menilai KEK kesehatan memiliki potensi besar bagi masyarakat Indonesia yang hendak berobat dengan pengalaman berbeda.

"InsyaAllah dua tahun lagi kita akan membuat kawasan ekonomi khusus untuk kesehatan di Bali," ujar Erick saat Live Instagram pada Rabu (10/8).

Baca Juga

Erick menyampaikan sekitar 600 ribu masyarakat Indonesia selama ini berobat ke luar negeri. Angka ini mengalami penurunan drastis lantaran adanya pandemi. Erick menyebut momentum ini harus dimanfaatkan Indonesia dalam memberikan pengobatan dengan standar internasional.

"Kemarin kita sudah tandatangan dengan Mayo Clinic, salah satu RW terbaik di dunia untuk menjadi konsultan dalam membangun RS berstandar internasional oleh Pertamedika IHC," ucap Erick.

Erick optimistis Pertamedika IHC sebagai holding RS BUMN mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien. Belum lama ini, ucap Erick, Pertamedika IHC meraih penghargaan sebagai RS terbaik yang ramah dalam penanganan covid se-Asia Tenggara.

"Hal ini bisa kita tingkatkan. BUMN skala internasional, BUMN yang transparan, dan BUMN yang bebas korupsi, harus kita terus lakukan," kata Erick.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement