Satgas: Kebutuhan Oksigen DIY Masih di Atas Normal

Red: Bilal Ramadhan

Warga mengantre isi ulang tabung oksigen di Ninda Oksigen, Yogyakarta, Senin (26/7). Di Yogyakarta kelangkaan oksigen masih terjadi hingga kini. Warga harus mengantre sejak malam untuk mendapatkan jatah isi ulang oksigen. Bahkan beberapa konsumen berasal dari luar Yogyakarta.
Warga mengantre isi ulang tabung oksigen di Ninda Oksigen, Yogyakarta, Senin (26/7). Di Yogyakarta kelangkaan oksigen masih terjadi hingga kini. Warga harus mengantre sejak malam untuk mendapatkan jatah isi ulang oksigen. Bahkan beberapa konsumen berasal dari luar Yogyakarta. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Oksigen Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Saktiyana menyebutkan kebutuhan oksigen medis di provinsinya secara umum masih di atas normal meski dibandingkan Juli cenderung melandai.

"Saat ini tingkat kesembuhan dari pasien Covid-19 di DIY sudah membaik sehingga kebutuhan (oksigen) sudah melandai tapi belum turun drastis. Belum kembali normal seperti awal Juli," kata Tri Saktiyana.

Menurut dia, rata-rata kebutuhan oksigen di DIY mencapai 45 hingga 50 ton per hari. Sedangkan dalam kondisi normal rata-rata berkisar 25 sampai 30 ton per hari.

"Intinya kita masih perlu mendapatkan tambahan oksigen yang wujudnya cair sekitar 10 sampai 20 ton per hari," ujar dia.

Meski demikian, Tri memastikan tambahan oksigen tersebut masih bisa dipenuhi oleh sejumlah perusahaan pemasok oksigen di luar DIY. Per 10 Agustus 2021, kata dia, stok oksigen di DIY mencapai 35 sampai 40 ton sehingga dinilai aman untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit.

Khusus untuk oksigen cair selama ini hanya bisa diproduksi oleh pabrik khusus oksigen dari luar daerah. "Kami masih perlu usaha khusus (untuk pasokan oksigen dari luar daerah) karena kasus luar Jawa sedang meningkat. Kami perlu berempati dengan luar Jawa," kata dia.

Sementara itu, untuk oksigen dalam bentuk gas, sejumlah rumah sakit seperti RSUD Wonosari serta RS Panembahan Senopati, menurut dia, mampu memproduksi oksigen gas melalui generator.

Selain itu, Pemda DIY juga telah menyalurkan 700 konsentrator oksigen bantuan dari Kemenkes ke sejumlah rumah sakit dengan kapasitas 10 liter dan lima liter. Pada akhir Agustus 2021, ia menargetkan tiga generator oksigen berukuran besar di DIY sudah bisa dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan oksigen secara mandiri.

"Kita berupaya untuk mandiri oksigen dengan membuat generator oksigen kemudian memperbanyak konsentrator oksigen. Pasokan dari luar daerah juga kami pastikan tetap lancar," kata dia.

Terkait


82 Mal di Jakarta Buka Secara Bertahap

Purwakarta Bakal Gelar Sekolah Tatap Muka Secara Bertahap

Vaksinasi di Kawasan Industri Bekasi Diminta Lebih Optimal

Wagub DKI: Ganjil Genap Jadi Pengendali Mobilitas Warga

Syarat Perjalanan Internasional Disamakan di Setiap Level

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark