Rabu 11 Aug 2021 18:50 WIB

Kasus Covid-19 Harian di Korsel Tembus Rekor

Infeksi telah melonjak karena penyebaran varian Delta yang lebih menular

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Kota Seoul. Mulai Senin (12/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperketat lockdown atau karantina wilayah Covid-19 di Seoul dan wilayah yang berdekatan,
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Kota Seoul. Mulai Senin (12/7), pemerintah Korea Selatan (Korsel) memperketat lockdown atau karantina wilayah Covid-19 di Seoul dan wilayah yang berdekatan,

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan (Kprsel) melaporkan lebih dari 2.200 kasus baru Covid-19 setiap hari. Ini merupakan rekor bagi Korsel sejak pandemi dimulai Januari lalu.

Menteri Kesehatan Korsel Kwon Deok-cheol mengatakan negara itu bergulat dengan wabah virus Corona yang paling parah. Korsel sebenarnya menerapkan langkah-langkah menjaga jarak selama lebih dari sebulan.

Baca Juga

Namun infeksi telah melonjak karena penyebaran varian Delta yang lebih menular dan peningkatan perjalanan domestik selama musim panas. Oleh karena itu, Kwon mendesak orang-orang yang kembali dari liburan untuk secara sukarela menjalani tes sebelum kembali bekerja.

Kwon juga mencatat peningkatan apa yang disebut "penyebar diam" dalam komunitas seperti tempat kerja, gym dalam ruangan, gereja, dan panti jompo. Mereka menyebabkan peningkatan infeksi yang tidak diketahui asalnya.

Korea Selatan telah berjuang sejak Juli untuk menjinakkan wabah sporadis Covid-19 yang pada awalnya sebagian besar berpusat di metropolitan Seoul. Tetapi sejak itu menyebar secara nasional.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan pada pertemuan para pembantunya bahwa peningkatan kasus sangat memprihatinkan. Ia meminta kerja sama yang berkelanjutan dari penduduk dan pejabat kesehatan.

"(Kami) berada pada periode kritis yang bisa menjadi titik balik peningkatan infeksi lebih lanjut jika kami gagal menghentikan penyebaran saat ini," kata Moon menurut juru bicaranya dilansir dari times of India pada Rabu (11/8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement