Rabu 11 Aug 2021 19:09 WIB

Gerakan Vaksinasi Berbasis Keluarga Dimulai di Karawang

BKKBN menguji coba gerakan vaksinasi berbasis keluarga dengan vaksinator bidan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji coba pelaksanaan vaksinasi berbasis keluarga berhasil dilakukan di Karawang, Jawa Barat. Hanya dalam tiga hari vaksinator bisa menyuntikkan vaksin Covid-19 ke 100 ribu orang di Karawang.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menargetkan bisa memvaksinasi 200 ribu orang dalam lima hari dengan memberdayakan bidan. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina mengatakan, 23 Juli yang lalu, BKKBN melakukan uji coba vaksinasi keluarga di Kabupaten Karawang.

Baca Juga

"Mengapa Karawang? Karena kasus Covid-19 di kabupaten ini luar biasa yang membuat berada di zona merah dan banyak kasus (Covid-19) di kawasan industri serta perusahaan," ujarnya, saat konferensi virtual BKKBN, Rabu (11/8).

Saat BKKBN melakukan uji coba di satu rumah, ternyata tetangga mau datang dan divaksinasi. Fenomena tersebut membuat BKKBN menggagas vaksinasi keluarga.

"Presiden menanggapi cukup bagus sehingga diarahkan untuk melakukan uji coba vaksinasi keluarga di Kabupaten Karawang. Kami diberi kesempatan untuk memvaksinasi 200 ribu orang dalam lima hari," ujarnya.

Setelah Karawang, gerakan serupa akan dilakukan di daerah lain. Vaksinasi keluarga efektif karena masyarakat tidak perlu keluar rumah.

Kedua, vaksinasi keluarga dengan pendekatan melalui kartu keluarga (KK) ternyata lebih memudahkan jajarannya maupun para bidan ketika memasukkan data peserta vaksinasi ke aplikasi P-Care. Ketiga, vaksinasi keluarga dinilai tidak menimbulkan kerumunan

Program vaksinasi keluarga diyakini akan lebih efektif membantu percepatan vaksinasi nasional serta memudahkan masyarakat yang ingin divaksin tanpa antre. Tim bidan pun dapat menjemput bola.

Pelayanan vaksinasi keluarga selama selama tiga hari berhasil mengabiskan stok 100 ribu vaksin. Bahkan, ia menambahkan, stok vaksin yang bisa dihabiskan di hari pertama sebanyak 26 ribu.

"Ini pencapaian luar biasa. Biasanya kalau sentra vaksinasi paling hanya dihadiri 300 sampai 2 ribu orang. Tetapi dengan menggerakkan bidan kita yang luar biasa, setiap titik bergerak," ujarnya.

Ia menambahkan, bidan juga diberikan kewenangan untuk melakukan vaksinasi, baik di pos pelayanan vaksin di fasilitas kesehatan maupun di praktik mandiri bidan tersebut. Suksesnya kegiatan uji coba vaksin keluarga di Karawang membuat BKKBN berencana ke depannya akan diarahkan melakukan kegiatan yang sama di kabupaten yang lain dengan model vaksinasi yang sama.

"Syukur alhamdulilah pelaksanaan vaksinasi keluarga ini cukup lancar dan saya di lapangan melihat antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19 tumbuh dengan sendirinya," katanya.

Perlu diketahui, vaksinasi keluarga perdana yang dilakukan di Kabupaten Karawang menjadi sasaran program vaksinasi keluarga oleh BKKBN, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Bidan datang ke rumah warga dan keluarga yang usia sudah di atas 12 tahun untuk divaksinasi. Secara umum sasaran vaksinasi di Karawang berjumlah 1,9 juta orang. Namun saat ini, masih di bawah 20 persen untuk vaksin tahap pertama dan 9 persen vaksin tahap kedua.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement