Rabu 11 Aug 2021 20:14 WIB

Mufti Yerusalem: Israel Mau Bangun Lorong di Masjid Ibrahimi

Israel ingin bangun lorong dan lift di Masjid Ibrahimi untuk fasilitasi akses Yahudi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan Israel berjaga di sekitar Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, Palestina.
Foto: WAFA
Pasukan Israel berjaga di sekitar Masjid Ibrahimi di Hebron, Tepi Barat, Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Mufti Yerusalem Sheikh Mohammed Hussein menyerukan untuk menolak proyek-proyek Yudaisasi di Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki. Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan bahwa pendudukan Israel berencana membangun lorong, koridor, dan memasang lift untuk memfasilitasi akses pemukim Yahudi ke masjid.

Sheikh Hussein mengatakan bahwa, proyek pembangunan ini menggunakan sekitar 300 meter persegi area masjid. Dia menekankan bahwa pembangunan tersebut adalah pelanggaran terhadap properti Muslim, dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional yang melindungi tempat-tempat suci serta kebebasan beragama.

Baca Juga

"Tindakan terbaru pendudukan akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, rencana jahat ini tidak akan mengubah hak Muslim yang tidak dapat dicabut atas masjid dan wakaf mereka," ujar Sheikh Hussein, dilansir Middle East Monitor, Rabu (11/8).

"Ini adalah retensi perang komprehensif pendudukan di semua situs suci Islam di Palestina sebagai bagian dari kebijakannya untuk Yahudisasi tanah yang diduduki," kata Sheikh Hussein menambahkan.

Rencana Israel untuk merebut Masjid Ibrahimi bertentangan dengan hukum internasional. Pada 2017, UNESCO memasukkan Masjid Ibrahimi dan Kota Tua Hebron sebagai situs warisan Palestina.

Proyek Yudaisasi dioperasikan oleh Departemen Teknik dan Konstruksi Kementerian Keamanan Israel di bawah pengawasan administrasi sipil Israel. Pembangunan ini diperkirakan akan berlangsung sekitar enam bulan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement