Rabu 11 Aug 2021 20:44 WIB

Berkurang, Kasus Aktif di Kab Bekasi Kini Capai 920 Orang

Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali turun di bawah angka 1.000 kasus

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 ke peserta di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali turun di bawah angka 1.000 kasus, pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 ke peserta di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali turun di bawah angka 1.000 kasus, pada Rabu, 11 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Bekasi kembali turun di bawah angka 1.000 kasus, pada Rabu, 11 Agustus 2021.  Data terbaru dari laman resmi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, pikokabsi.bekasikab.go.id, Rabu (11/8) jumlah kasus aktif mencapai 920 kasus.

Jumlah ini berkurang 146 orang dari sehari sebelumnya. Data tersebut juga mencatat, jumlah pasien sembuh bertambah 281 orang sehingga total warga Kabupaten Bekasi yang sembuh dari Covid-19 menjadi 43.563 orang.

"Namun demikian, untuk kasus positif harian masih terjadi penambahan 138 orang. Kemudian kasus meninggal dunia bertambah 3 orang," tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny, dalam keterangan resmi.

Pasien yang dirawat di rumah sakit berkurang 7 orang menjadi 173 orang dan pasien yang menjalani isolasi mandiri berkurang 139 orang menjadi 747 orang.

"Sebaran kasus aktif tertinggi masih ada di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Babelan 126 kasus, Tambun Utara 111 kasus dan Tambun Selatan 103 kasus," terangnya.

Selanjutnya Kecamatan Cibitung 91 kasus, Cikarang Barat 74, Cikarang Utara 58, Cikarang Selatan 55, Setu 53, Cibarusah 37, Karangbahagia 35, Tarumajaya 34, Cikarang Timur 33, Serang Baru 30, Cikarang Pusat 29 kasus.

Kemudian Kecamatan Sukakarya 12 kasus, Kedungwaringin 8, Cabangbungin 7, Sukatani 6, Sukawangi 6, Pebayuran 6, Bojongmangu 3, Tambelang 2 kasus dan Muaragembong 1 kasus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement