REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meski sempat mengalami keterpurukan pada awal pandemi Covid-19, tapi kondisi ekonomi usaha kecil menengah (UKM) telah menunjukkan perbaikan pada kuartal II 2021. Hal itu ditunjang oleh sejumlah kebijakan pemerintah dalam membantu UMKM pada masa sulit pandemi Covid-19.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengungkapkan hal itu dalam acara "The 6th International Conference on Management in Emerging Market 2021", Rabu (11/8). Tahun ini, acara tersebut mengambil tema "Nurturing New Business Landscapes to Embrace the Next Normal".
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai penyelenggara bekerja sama dengan Universitas Teknologi Mara, Yamaguchi University, MDI Ventures, dan IEEE Indonesia Section dalam melaksanakan acara tersebut. "The 6th International Conference on Management in Emerging Market 2021" dilaksanakan mulai Rabu (11/8) hingga Jumat (13/8).
Teten mengatakan, pelaku UKM menghadapi sejumlah tantangan karena pandemi Covid-19. Di antaranya, kesulitan memperoleh modal, kesulitan mengakses modal dari perbankan hingga kesulitan mendapat bahan baku karena suplai bahan baku berkurang. Dengan bantuan dari pemerintah, pelaku UKM bisa mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Bantuan dari pemerintah, kata dia, di antaranya berupa keringanan pajak, relaksasi pinjaman bank, meningkatkan kemampuan penggunaan teknologi digital hingga memperluas pasar. Ketika pelaku UKM mampu memanfaatkan teknologi digital, maka pasar produknya bisa diperluas ke mancanegara.