Rabu 11 Aug 2021 21:16 WIB

Diburu Aparat, Aktivis Myanmar Tewas Lompat dari Gedung

Para aktivis itu melompat untuk menghindar kejaran tentara Myanmar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi: Tentara Myanmar.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Tentara Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Sebanyak lima orang melompat dari sebuah gedung apartemen di kota utama Myanmar, Yangon, dalam upaya untuk melarikan diri dari serangan pasukan keamanan pada Selasa (11/8).  Insiden tersebut terjadi di distrik Botahtaung di Yangon.

Laporan media mengatakan, sedikitnya dua orang meninggal sementara yang lain terluka parah dan dibawa ke rumah sakit. Portal berita Myanmar Now menunjukkan foto tiga orang tergeletak tak bergerak di tanah di sebuah gang.

Baca Juga

Laporan Radio Free Asia yang didanai Amerika Serikat mengatakan, empat pria dan seorang perempuan yang terlibat dalam insiden tersebut kemudian jadi korban. BBC Burma dan Myanmar Now mengatakan kelima orang itu melompat dari lantai tiga.

Tin Zaw yang merupakan ayah dari salah satu korban, mengatakan bahwa putranya yang berusia 27 tahun telah ditangkap oleh pasukan keamanan pada Februari tetapi dengan bantuannya telah dibebaskan. Dia mengatakan putranya tidak pernah tertarik pada politik sebelum kudeta, tetapi sejak pengambilalihan militer telah mencoba melawan junta.

"Tidak ada organisasi besar di belakangnya," kata Tin Zaw seraya menambahkan bahwa dia bangga dengan putranya.

Suami dari seorang perempuan berusia 29 tahun yang juga diyakini termasuk di antara korban tewas, Soe Myat Thu, mengatakan belum menerima jenazahnya istrinya. "Saya merasa sangat sedih karena istri saya meninggal. Dia meninggalkan seorang putri," katanya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement