Rabu 11 Aug 2021 21:25 WIB

WHO Uji Tiga Obat untuk Bantu Pasien Virus Corona

Penelitian itu untuk mengidentifikasi pengobatan potensial buat pasien Covid-19.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa obat remdesivir tidak meningkatkan peluang kelangsungan hidup dalam kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19).
Foto: Pixabay
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menemukan bahwa obat remdesivir tidak meningkatkan peluang kelangsungan hidup dalam kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan akan segera menguji tiga obat untuk membantu pasien yang sakit karena virus Corona. Obat-obatan tersebut telah digunakan untuk penyakit lain sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/8), badan kesehatan PBB mengatakan ketiga obat tersebut akan diadopsi ke fase berikutnya dari penelitian global yang sedang berlangsung. Penelitian itu untuk mengidentifikasi pengobatan potensial buat pasien Covid-19.

Baca Juga

Obat-obatan itu dipilih oleh panel independen berdasarkan kemungkinan dapat mencegah kematian pada orang yang dirawat di rumah sakit karena virus Corona. Ketiga obat tersebut termasuk artesunat, obat malaria, obat kanker imatinib, dan infliximab, yang saat ini digunakan pada orang dengan penyakit sistem kekebalan.

Studi berkelanjutan WHO terhadap perawatan Covid-19 sebelumnya menilai empat obat. Di antara temuannya, badan tersebut menetapkan bahwa remdesivir dan hydroxychloroquine tidak membantu orang yang dirawat di rumah sakit karena virus.

Penelitian WHO melibatkan ribuan peneliti di ratusan rumah sakit di 52 negara. "Menemukan terapi yang lebih efektif dan mudah diakses untuk pasien Covid-19 tetap menjadi kebutuhan kritis,” kata direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement