REPUBLIKA.CO.ID, ALGIERS -- Aljazair pada Rabu (11/8) melaporkan korban tewas akibat kebakaran hutan di wilayahnya bertambah menjadi 65 orang, di antaranya termasuk 28 tentara.
Televisi pemerintah Aljazair melaporkan sebagian besar kematian terjadi di provinsi Tizi Ouzou. Menurut media pemerintah Aljazair, 12 tentara yang dirawat di rumah sakit berada dalam kondisi kritis.
Sementara itu, Presiden Abdelmadjid Tebboune mengumumkan tiga hari berkabung secara nasional mulai Kamis ini, menurut sebuah pernyataan dari Kepresidenan Aljazair.
Beberapa provinsi Aljazair selama berhari-hari mengalami kebakaran besar yang diperparah oleh gelombang panas yang parah dan angin selatan yang menghembuskan panas tinggi.
Prancis tawarkan bantuan
Prancis telah menyampaikan solidaritas dengan Aljazair dan menawarkan dukungan untuk membantu memerangi kebakaran hutan.
“Hati kami bersama semua korban dan orang yang mereka cintai. Prancis siap memberikan dukungannya untuk menghadapi situasi ini,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian di Twitter.
Benoit Payan, wali kota kota Marseille, juga menawarkan pengiriman tim pemadam kebakaran dan peralatan terkait ke Kabylia “jika Aljazair memintanya.”
Ada banyak penduduk Prancis asal Aljazair tinggal di Marseille di selatan Prancis.