Kamis 12 Aug 2021 12:50 WIB

Harga Mahal Jadi Alasan Iran tak Beli Vaksin Covid-19

Iran telah mencatatkan 4,24 juta kasus Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid 19 (ilustrasi)
Foto: PxHere
Vaksin Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Otoritas Iran memutuskan tak membeli vaksin Covid-19 meski masih berjuang menangani gelombang kelima penyebaran virus corona. Harga yang mahal menjadi alasan di balik tindakan tersebut.

“Mereka tidak mengizinkan pembelian vaksin (Covid-19) karena mereka pikir harganya mahal,” kata kepala satgas Covid-19 Teheran, Alireza Zali, pada Rabu (11/8), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Dia mengungkapkan, utusan Iran di seluruh dunia tak melakukan apa pun untuk memperoleh atau mengamankan vaksin. “Saya berbicara dengan duta besar Jepang, dan dia mengatakan bahwa duta besar Iran tidak menanyakan tentang vaksin sama sekali;  diplomasi macam apa ini?” ujarnya.

Zali memperingatkan, situasi pandemi di sana berpotensi besar memburuk dalam beberapa pekan mendatang. Dia menegaskan, pihak berwenang Iran harus membeli vaksin terlepas dari biayanya. “Kenapa kita mau membeli peralatan untuk industri minyak dengan harga tiga kali lipat selagi di bawah sanksi, tetapi bukan vaksin?” ucapnya.

Tak hanya soal vaksin, Zali turut menyoroti kematian akibat Covid-19 di Iran. Dia menuding otoritas di negara tersebut “menyembunyikan” jumlah kematian sesungguhnya dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Ketika para ahli dari WHO datang ke Iran, alih-alih berkonsultasi dengan mereka, kami terus-menerus meminta mereka untuk memuji sistem kesehatan Iran di media,” kata Zali. 

Baca juga : WHO Uji Massal 3 Obat Potensial untuk Covid-19

Komentar Zali perihal vaksin segera direspons Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif. Dia mengkritik tindakan yang memfitnah dan menghina aparat diplomatik. Zarif pun membantah pernyataan Zali soal pemerintah tak berbuat apa pun untuk mengamankan vaksin. “Rekan-rekan saya dan saya melakukan yang terbaik untuk meningkatkan impor vaksin asing,” ucapnya.

Sejaun ini, Iran telah mencatatkan 4,24 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal mencapai 95 ribu jiwa. Ia menjadi negara Timur Tengah yang paling parah terdampak pandemi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement