Kamis 12 Aug 2021 13:55 WIB

Seperti Apa Perayaan Tahun Baru Hijriyah di Negeri Muslim?

Tahun baru Islam dirayakan Muslim seluruh dunia.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Seluruh Dunia Rayakan Tahun Baru Islam. Foto:  Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi
Foto: .
Muslim Seluruh Dunia Rayakan Tahun Baru Islam. Foto: Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Turki, menandai hari pertama Tahun Baru Islam atau yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Hijriah, awal pekan ini.

Hari tersebut menandai perjalanan Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, atau dikenal sebagai al-Hijrah. Pada 622 M selama bulan Muharram, Nabi dan para sahabat pindah dari Makkah ke Madinah dengan izin Allah. Hijrahnya Nabi dilakukan untuk menghindari penganiayaan oleh suku-suku kuat yang musyrik dan musuh Islam.

Baca Juga

Dilansir di Anadolu Agency, Kamis (12/8), tanggal tersebut dipilih bertepatan dengan penampakan pertama bulan sabit yang diharapkan, setelah bulan baru Muharram.

Perhitungan astronomi digunakan untuk menentukan kapan penampakan bulan ini akan terjadi, karena mungkin ada perbedaan hingga dua hari tergantung di mana negara itu berada.

Meski hari pertama bulan itu sangat penting, tidak ada perayaan besar-besaran yang diadakan oleh negara dengan mayoritas Muslim untuk memperingatinya. Banyak negara, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menandai acara tersebut dengan hari libur nasional.

Muslim menganggap Muharram sebagai salah satu bulan paling suci setelah Ramadhan, di mana umat Islam berpuasa, melakukan shalat Tarawih dan menjalani refleksi diri.

Pada tanggal 10 setiap bulan, ada hari penting yang disebut Asyura. Di hari itu, banyak peristiwa penting yang terjadi, seperti Allah SWT mengampuni Nabi Adam, menyelamatkan Nabi Nuh dan mengizinkannya mendarat dengan damai, serta memberi Nabi Musa mukjizat membelah Laut Merah, yang menyebabkan dia dan pengikutnya diselamatkan dari Firaun.

Pada hari yang sama, Muslim Syiah memperingati kesyahidan Imam Al-Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada Pertempuran Karbala pada 680 atau 61 dalam kalender Islam, dengan beberapa ritual.

Di Iran, Taziya (Ta'zieh) atau pertemuan belasungkawa diadakan. Selama Muharram, mereka berusha seolah memperagakan kembali pertempuran Karbala.

Ritual serupa terjadi di Asia Selatan dan dikenal sebagai Marsiya, Noha, dan Soaz, Tabuik, atau Tabut. Mereka dikenal sebagai Hosay atau Hussay di negara bagian Jamaika, Trinidad dan Tobago di India Barat, dan dihadiri oleh orang-orang dari semua agama dan budaya.

Muslim Syiah, khususnya di Afghanistan, Bahrain, India, Irak, Lebanon dan Pakistan, ikut serta dalam parade zikir atau matam (berkabung). Selama berkabung, mereka berkumpul dalam kelompok besar di jalan untuk berpartisipasi dalam ritual pemukulan dada.

Kalender Islam atau kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dan 354 atau 355 hari, kira-kira 11 hari lebih pendek dari kalender Gregorian. Perhitungan ini didasarkan pada pergerakan bulan, dan hasilnya, awal setiap bulan ditentukan oleh penampakan bulan sabit pertama bulan baru.  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement