REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA – Bangladesh dan China berencana melakukan produksi bersama vaksin Covid-19. Hal itu diumumkan saat Dhaka tengah berjuang menangani penyebaran virus corona varian Delta.
“Kami berencana untuk segera menandatangani perjanjian (dengan China) dan produksi bersama akan memakan waktu beberapa pekan,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh AK Abdul Momen saat diwawancara Anadolu Agency pada Rabu (11/8).
Sehari sebelumnya, wakil kepala misi di Kedutaan Besar China di Dhaka, Haulong Yan, mengatakan produksi bersama vaksin Covid-19 di Bangladesh akan segera dimulai. “Kami akan segera datang untuk memproduksi vaksin bersama,” kata Yan tanpa memberikan tanggal spesifik.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Bangladesh mengungkapkan sebanyak 1,77 juta dosis vaksin Sinopharm asal China telah tiba di negara tersebut. Vaksin itu diperoleh melalui inisiatif Covax. Bangladesh membutuhkan sekitar 276 juta dosis vaksin untuk menginokulasi 138 juta warganya.
Sejauh ini, negara dengan total penduduk 165 juta jiwa itu baru memvaksinasi lima juta warga saja. Kendati demikian, 15 juta penduduk di sana telah memperoleh satu dosis vaksin Covid-19.
Bangladesh telah melaporkan nyaris 1,4 juta kasus Covid-19. Sebanyak 23.398 warga di sana meninggal akibat terinfeksi virus corona.