REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keringat adalah salah satu komponen penting dalam tubuh yang berperan mengatur suhu tubuh. Namun, sering kali keringat diiringi dengan aroma yang tidak sedap dan cukup mengganggu, apalagi di area ketiak.
Menurut National Institutes of Health, keringat itu sendiri adalah cairan bening dan tidak berbau. Tapi ketika bercampur dengan bakteri pada kulit ketiak, keringat dapat menyebabkan bau yang tidak sedap.
Lalu bagaimana cara mengatasi keringat berlebih di ketiak? Sebelum menjelaskan itu, perlu diketahui dulu bahwa produksi keringat setiap orang berbeda-beda, dan ini akan berkaitan dengan cara penanganannya.
Ahli bedah di Santa Monica California, AS, Osita Onugha, menjelaskan bahwa produksi keringat berlebih umumnya berkaitan dengan faktor genetik. Jadi coba selidiki dahulu apakah ada anggota keluarga yang juga mengeluhkan hal serupa.
Selain genetik, keringat bisa jadi tanda-tanda bahwa tubuh dalam kondisi bugar. Namun, berkeringat tidak selalu sama dengan sehat. Kelebihan berat badan, minum terlalu banyak alkohol, dan merokok juga bisa membuat seseorang berkeringat lebih banyak. Anda mungkin juga berkeringat lebih banyak saat demam atau jika Anda sedang mengalami menopause.
Setelah memiliki gambaran faktor pemicu keringat berlebih, berikut beberapa cara untuk mengurangi atau mencegah produksi keringat berlebih di ketiak:
1. Antiperspiran
Untuk mencegah keringat, mengoleskan antiperspiran adalah awal yang baik. Antiperspiran tidak sama dengan deodoran, yang hanya menutupi bau keringat dan tidak benar-benar menghentikan atau mengurangi produksi keringat.
"Garam aluminium dalam antiperspiran bereaksi dengan keringat untuk menyumbat saluran keringat sementara sehingga keringat tidak bisa dikeluarkan," ujar dermatologi dari Texas Health, dr Corinne Erickson, seperti dilansir Men’s Health, Kamis (12/8).
2. Botoks
Jika antiperspiran tak ampuh mengatasi masalah keringat Anda, suntikan botoks di ketiak mungkin jadi solusi. Suntikan botoks itu dapat memblokir bahan kimia yang merangsang keringat dan mengurangi keringat berlebih hingga enam bulan.
"Untuk kasus hiperhidrosis yang parah, Anda bahkan dapat memilih untuk mengangkat kelenjar keringat Anda melalui pembedahan," kata dr Onugha.
3. Obat-obatan oral
Dokter mungkin juga merekomendasikan obat oral untuk mengobati keringat berlebih. Antikolinergik adalah yang paling umum, yang mencegah pembawa pesan kimia pemicu keringat mencapai kelenjar keringat. Namun, obat-obatan ini menargetkan seluruh tubuh Anda, bukan hanya ketiak, jadi efek sampingnya mungkin termasuk mulut kering, sembelit, dan banyak lagi.
4. MiraDry
Prosedur yang disetujui FDA ini menghilangkan kelenjar keringat di area tertentu seperti ketiak dengan menggunakan energi elektromagnetik. Jadi keringat masih keluar di area lain selain ketiak, dengan begitu miraDry tidak memengaruhi kemampuan keringat untuk mengatur suhu tubuh.