REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Menjelang perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 pada 17 Agustus 2021, penjualan pernak-pernik di Kota Ambon yang dijual sejumlah pedagang musiman, masih sepi pembeli. Antara memantau lapak penjual pernak-pernik kemerdekaan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau pada Kamis (12/8). Lapak dagangan bendera merah putih berbagai ukuran hingga umbul-umbul oleh sejumlah pedagang lokal tampak sepi pengunjung.
Seorang pedagang bendera merah putih bernama Ibeh mengatakan kondisi ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Penjualan bendera merah putih untuk perayaan kemerdekaan Indonesia ke-76 di Kota Ambon tahun jauh lebih sepi pembeli.
Sejak lapaknya dibuka pada 30 Juli 2021 hingga hari ini, belum ada satu pun pembeli yang datang untuk menawarkan dagangannya. Kebanyakan warga hanya lewat dan melihat-lihat sebentar.
"Penjualan masih sepi. Biasanya yang datang dua atau tiga orang, tapi hanya melihat-lihat sambil lalu pergi. Tahun lalu tanggal-tanggal begini sudah banyak yang laku. Makanya tahun ini kami datang lagi ke Ambon untuk berjualan," ujar pria asal Garut tersebut.
Menurutnya pernak-pernik yang ia jual dipatok dengan harga yang cukup terjangkau. Bendera merah putih dijual dengan harga mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 60 ribu per helai tergantung ukuran. Umbul-umbul biasa dengan panjang 2,7 meter dijual seharga Rp 35 ribu per helai.Sedangkan kain latar belakang berlogo kemerdekaan Indonesia dengan panjang delapan meter dijual Rp 300 ribu per buah.
"Mudah-mudahan tinggal beberapa hari tersisa ini jualan kami bisa laku terjual, terutama bendera bendera merah putih yang kami sediakan dalam berbagai ukuran," ucap Ibeh.
Sepinya pembeli pernak-pernik kemerdekaan juga dirasakan oleh pedagang lainnya. Seorang pedagang lokal, Joki, yang sudah menggelar dagangannya dua pekan menjelang HUT RI mengaku penjualan bendera merah putih tahun ini jauh lebih sepi dari setahun sebelumnya.
Sepinya penjualan pernak-pernik perayaan kemerdekaan diduga karena dampak pandemi Covid-19. Warga lebih memilih untuk menggunakan yang sudah ada saja di rumah masing-masing. "Tahun lalu warga sudah mulai berbondong untuk membeli bendera merah putih atau umbul-umbul dua pekan sebelum 17 Agustus, tahun ini sepi sekali," kata Joki.