REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Stasiun Kereta Pondok Rajeg di perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor akan segera direaktivasi. Hal itu terungkap saat Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, melakukan kunjungan kerja (kunker) dengan mengujungi stasiun Pondok Rajeg, Rabu (11/8).
Menurut Budi, rencana reaktivasi jalur kereta api (KA) yang lama tidak digunakan ini penting dilakukan karena minat masyarakat untuk menggunakan moda transportasi Kereta Rel Listrik (KRL) sangat tinggi.
"Hal tersebut juga menjadi poin konsentrasi pemerintah dalam menomersatukan angkutan massal. Salah satunya adalah kereta listrik yang eco-friendly atau ramah lingkungan agar menjadi sesuatu yang konsisten," jelasnya.
Ia mengutarakan, masyarakat yang menggunakan KRL di Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek) jumlahnya mancapai 1.200.000 orang. Jika rel dan stasiun ini sudah aktif, maka jumlah penggunanya akan bertambah. "Jika angkutan massal produktif maka akan membuat warga beralih dari angkutan pribadi ke angkutan massal," tuturnya.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menambahkan, sebelum diaktifkan kembali, stasiun Pondok Rajeg akan lebih dulu dibangun, sehingga rencananya dapat digunakan pada 2022.
"Untuk itu, kami berharap dengan adanya rencana reaktivasi jalur di Stasiun Pondok Rajeg, dapat memudahkan warga sekitar dalam menggunakan moda transportasi KRL. Semoga dapat bermanfaat bagi warga sekitar. Jadi tidak perlu lagi pergi ke stasiun yang terlalu jauh," ujar Imam di Balai Kota Depok, Kamis (12/8).