REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Gelombang baru banjir akibat hujan lebat melanda sejumlah provinsi di Turki yang dekat dengan Laut Hitam pada Rabu (11/8) dan menyebabkan seorang lansia hilang dan 13 orang terluka.
Di Distrik Ulus, Provinsi Bartin, salah satu daerah yang paling parah terkena dampak, Arife Unal, 85, hilang setelah rumahnya hancur. Tim dari Gendarmerie, Penjaga Pantai dan Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) bersama warga terus melakukan pencarian.
Wakil Menteri Dalam Negeri Ismail Catakli juga membenarkan bahwa satu orang hilang setelah banjir dan tanah longsor melanda Distrik Kumluca. Banjir juga merusak rumah dan usaha serta menghanyutkan kendaraan di Bartin.
Sebanyak 13 orang juga terluka ketika kendaraan mereka terbalik karena jembatan yang runtuh. Mereka telah dibawa ke rumah sakit terdekat. AFAD mengatakan ada pemadaman listrik di belasan desa di Distrik Ulus. Sebuah rumah sakit umum di Distrik Ayancik, Provinsi Sinop, juga dievakuasi.
Sementara itu, Komando Penjaga Pantai mengatakan 19 orang yang terdampar di rumah mereka akibat hujan lebat di Ayancik diselamatkan oleh dua helikopter. Evakuasi warga yang terlantar terus berlanjut di Desa Avdullu, di mana sekitar 70 orang sedang menunggu bantuan.
Kementerian Pertahanan Nasional Turki juga mengatakan helikopter militer berada di wilayah tersebut untuk mengevakuasi penduduk ke daerah aman dan rumah sakit. Kementerian Dalam Negeri memperingatkan warga Kastamonu, Bartin dan Sinop untuk tidak meninggalkan zona aman dan menahan diri untuk tidak menggunakan jalan di dekat banjir.
Para pejabat di Sinop mengatakan hujan lebat akan berlanjut pada Rabu dan Kamis dan memperingatkan warga tentang kemungkinan banjir dan tanah longsor. Provinsi Kastamonu dan Karabuk juga terkena dampak banjir, dengan air merusak bangunan, kendaraan dan ladang pertanian.