REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) pada Rabu (10/8) menyerukan kepada seluruh ibu hamil agar mendapatkan vaksinasi Covid-19. Seruan ini dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona, terutama varian Delta di kalangan ibu hamil.
"CDC mendorong semua ibu hamil atau mereka yang berencana untuk hamil dan mereka yang menyusui untuk divaksinasi," kata Direktur CDC, Rochelle Walensky, dilansir Anadolu Agency, Kamis (12/8).
CDC telah merekomendasikan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil sejak April. Hal ini sebagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri dan bayi mereka dari virus Corona. Penelitian sebelumnya menunjukkan tidak ada masalah keamanan bagi mereka yang mendapatkan vaksin saat kehamilan.
CDC mengatakan, dalam penelitian terhadap hampir 2.500 ibu hamil yang mendapat vaksin, tingkat kegugurannya sekitar 13 persen. Hal ini setara dengan 11 persen hingga 16 persen keguguran pada populasi umum.
CDC mencatat bahwa, masih ada keraguan di kalangan ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Di sisi lain, kombinasi penyakit parah dan komplikasi kehamilan terkait dengan varian Delta membuat vaksinasi untuk ibu hamil lebih mendesak dari sebelumnya. Temuan CDC terbaru menunjukkan 85 persen infeksi baru AS berasal dari varian delta.
Seorang profesor kebidanan di Texas Baylor University Mark Turrentine mengatakan kepada National Public Radio bahwa, telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 kepada ibu hamil yang tidak divaksinasi. Mereka dirawat di rumah sakit Texas dan terpapar dengan varian Delta. Mereka juga memiliki gejala yang lebih buruk dari gejala Covid-19 pada umumnya.
"Tidak diketahui mengapa wanita hamil sangat rentan terhadap gejala terburuk Covid-19, tetapi saya telah melihat beberapa wanita hamil benar-benar sakit, saya juga melihat ada beberapa di antara mereka yang meninggal dunia," kata Turrentine.