Kamis 12 Aug 2021 19:14 WIB

PPATK: Keluarga Akidi Tio tidak Punya Uang Rp2 Triliun

PPATK pastikan keluarga Akidi Tio tak punya uang Rp2 triliun.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bayu Hermawan
Sumbangan untuk penanganan Covid-19 dari keluarga pengusaha Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun, yang ternyata hoax.
Foto: Istimewa
Sumbangan untuk penanganan Covid-19 dari keluarga pengusaha Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun, yang ternyata hoax.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), Dian Ediana Rae, mengatakan berdasarkan hasil penelusuran pihaknya diketahui keluarga almarhum Akidi Tio tidak mempunyai uang sejumlah Rp2 triliun, seperti yang dijanjikan akan dihibahkan untuk penanganan Covid-19. PPATK telah menyerahkan hasil penelusuran kepada Polri.

"Setelah dicek, tidak ada uang (Rp 2 triliun) itu," kata Dian saat dikonfirmasi, dari Jakarta, Kamis (12/8). 

Baca Juga

Dia melanjutkan laporan dari hasil pengusutan oleh PPATK tersebut, sudah diserahkan kepada kepolisian, pada Senin (9/8) kemarin, untuk menjadi bahan tambahan proses penyelidikan. "(Laporannya) sudah kami serahkan ke Mabes Polri, dan Polda Sumsel," ujar Dian.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, pekan lalu menyampaikan akan meminta hasil penelusuran keuangan keluarga Akidi Tio, dan putrinya Heryanti Tio. Penelusuran keuangan tersebut, buntut dari polemik hibah Rp 2 triliun yang dijanjikan keluarga pengusaha di Palembang, Sumsel itu. Argo menyampaikan, laporan resmi dari PPATK, akan menjadi tambahan penyelidikan tentang kebenaran keberadaan dana yang dijanjikan tersebut.

Argo, juga mengatakan, terkait polemik tersebut, Polda Sumsel sudah melakukan serangkaian penyelidikan. Termasuk memeriksa Heryanti Tio sebagai pihak yang menjanjikan dana hibah tersebut. 

Bahkan, tim dari Mabes Polri turun ke Polda Sumsel, untuk memeriksa Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri. Pemeriksaan tersebut, untuk meminta penjelasan dari Kapolda, yang ikut dalam penyampaian janji simbolis dana Rp 2 triliun tersebut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement