Kamis 12 Aug 2021 20:43 WIB

Swiss Menduga Media China Kutip Tokoh Fiktif Beritakan Covid

Swiss menduga media China gunakan tokoh fiktif memberitakan penyelidikan Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Pemerintah Swiss menyoroti pemberitaan sejumlah media China tentang penyelidikan asal-usul Covid-19 yang mengutip ahli biologi asal Swiss. Jenewa menduga tokoh tersebut fiktif.

"Mencari Wilson Edwards, tersangka ahli biologi, dikutip dalam pers dan media sosial di China selama beberapa hari terakhir. Jika Anda ada, kami ingin bertemu Anda! Na,un kemungkinan besar ini adalah berita palsu dan kami meminta pers China serta warganet menghapus unggahan tersebut,” kata Kedutaan Besar (Kedubes) Swiss di Beijing dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/8) dikutip dari laman Channel News Asia.

Baca Juga

Sebelumnya, akun Facebook resmi surat kabar China People’s Daily sempat membuat laporan dengan mengutip China Global Television (CGTN). CGTN adalah cabang internasional dari lembaga penyairan negara China. Dalam artikelnya, CGTN mengutip keterangan Wilson yang menyebut bahwa ahli biologi asal Swiss itu termasuk rekan-rekannya telah menghadapi tekanan serta intimidasi dari Amerika Serikat (AS) dan beberapa media perihal penyelidikan asal-usul Covid-19.

Wilson, dalam laporan CGTN, mengatakan dia ditekan untuk mendukung kesimpulan penyelidikan bersama China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul Covid-19. Hasil penyelidikan menyajikan beberapa hipotesis tentang kemunculan virus. Namun dugaan kebocoran laboratorium disisihkan.

Kedubes Swiss di Beijing mengatakan tidak ada warga mereka bernama Wilson Edwards muncul di daftar atau artikel akademis bidang biologi. Swiss pun menyatakan artikel yang dipublikasikan media China keliru atau salah.

“Sementara kami berasumsi bahwa penyebaran kabar ini dilakukan dengan iktikad baik oleh media dan warganet, kami dengan hormat meminta siapa pun yang telah menerbitkan kabar ini untuk menghapusnya serta menerbitkan revisinya,” kata Kedubes Swiss di Beijing.

 

Juru bicara Departemen Luar Negeri Swiss, Pierre-Alain Eltschinger, mengatakan apa yang disajikan media China secara keliru dikutip seolah berasal dari seorang ahli biologi asal Swiss. “Beberapa surat kabar China sejak itu menarik komentar itu,” ujarnya tanpa memberi penjelasan spesifik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement