Kamis 12 Aug 2021 20:44 WIB

Pesta Budaya Hoyak Tabuik Kembali Ditiadakan

Biasanya kegiatan yang mendatangkan ribuan wisatawan itu digelar pada 1-10 Muharram.

Pesta budaya Hoyak Tabuik. Pemerintah Kota Pariaman, Sumatra Barat, kembali meniadakan kegiatan pesta budaya Hoyak Tabuik pada tahun ini karena Covid-19 masih berlangsung (ilustrasi).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Pesta budaya Hoyak Tabuik. Pemerintah Kota Pariaman, Sumatra Barat, kembali meniadakan kegiatan pesta budaya Hoyak Tabuik pada tahun ini karena Covid-19 masih berlangsung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Pemerintah Kota Pariaman, Sumatra Barat, kembali meniadakan kegiatan pesta budaya Hoyak Tabuik pada tahun ini. Alasannya tak lain karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Tabuik belum bisa dilaksanakan karena masih pandemi Covid-19," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar, di Pariaman, Kamis (12/8).

Pada tahun lalu, Kota Pariaman juga tidak melaksanakan pesta budaya Hoyak Tabuik karena pemerintah setempat tidak ingin kegiatan yang menjadi ikon daerah itu berujung pada penyebaran Covid-19. Kegiatan yang mendatangkan ribuan wisatawan ke Pariaman dalam waktu bersamaan itu biasanya dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram dengan sejumlah rangkaian yang menarik untuk diikuti.

Adapun rangkaian kegiatan tersebut di antaranya maambiak tanah, maambiak batang pisang, turun panja, maantam, maarak jari-jari, maarak saroban, tabuik naiak pangkek, hoyak tabuik, dan yang terakhir tabuik dibuang.Ia menyampaikan kegiatan itu sebelum pandemi dilaksanakan setiap tahunnya, namun semenjak 2020 tidak dapat diselenggarakan karena pandemi dan saat ini Kota Pariaman berada pada penilaian assessment level 3.

Dia berharap seluruh lapisan masyarakat di daerah itu untuk menerapkan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga kegiatan budaya, sosial, ekonomi, dan agama dapat berjalan seperti biasa.

Ketua DPRD Kota Pariaman, Fitri Nora, mengatakan pesta budaya Hoyak Tabuik merupakan anugerah bidang pariwisata dan ekonomi bagi daerah itu karena dikunjungi oleh wisatawan. Namun disisi lain, dia memahami kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang membuat kegiatan itu tidak bisa diselenggarakan. "Peraturan zona itu berada di pusat, kalau pemerintah pusat sudah menetapkan Pariaman zona merah maka kita tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.

Oleh karena itu, dia meminta seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar pandemi dapat berakhir sehingga kegiatan itu dapat dilaksanakan kembali. "Kalau bisa Pariaman jadi zona hijau. Semoga ada kegiatan lain setelah tabuik bisa diselenggarakan," ujarnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement