Kamis 12 Aug 2021 21:21 WIB

Afghanistan Kembali Bujuk Taliban Berunding

Saat ini pertempuran antara pemerintah Afghanistan dan Taliban masih berlangsung

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pejuang Taliban berpatroli di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah, barat daya Kabul, Afghanistan, Rabu, 11 Agustus 2021.
Foto: AP/Mohammad Asif Khan
Pejuang Taliban berpatroli di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah, barat daya Kabul, Afghanistan, Rabu, 11 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Pemerintah Afghanistan kembali membujuk Taliban untuk berunding. Saat ini pertempuran antara kedua belah pihak masih berlangsung di sejumlah wilayah di negara tersebut.

“Saya meminta Taliban menghentikan kebrutalan mereka. Duduklah dengan cinta dan kita harus menemukan solusi,” kata Menteri Dalam Negeri Afghanistan Jenderal Abdul Satar Mirzakwal pada Rabu (11/8), dikutip dari laman Aljazirah.

Baca Juga

Dia mengisyaratkan pemerintah Afghanistan dan Taliban dapat membentuk pemerintahan bersama. “Mari kita datang, duduk bersama, dan membuat pemerintahan koalisi, yang dapat diterima semua pihak. Semakin cepat kita melakukan itu, semakin baik,” katanya.

Dalam wawancara dengan Aljazirah, Mirzakwal mengatakan pemerintah mendukung pembentukan “milisi” lokal untuk membantu memerangi Taliban. Dia menyebut pemerintah bekerja dalam tiga fase.

“Pertama menghentikan kekalahan (pasukan pemerintah). Kedua mengumpulkan kembali pasukan kami untuk menciptakan lingkaran keamanan di sekitar kota-kota. Semua prajurit yang meninggalkan posnya, kami membawa mereka kembali ke pos tersebut. Ketiga memulai operasi ofensif,” katanya.

Menurut dia, saat ini pemerintah sedang memasuki tahap kedua. Mirzakwal mengatakan banyak kekalahan yang dialami pasukan pemerintah akibat mereka kehilangan kendali atas jalan raya dan jalan tol. Banyak daerah harus dipasok kembali melalui udara. Sejak Amerika Serikat (AS) memutuskan menarik pasukannya, Pemerintah Afghanistan kehilangan banyak kemampuan dalam hal tersebut.

“Sayangnya, dengan penarikan mereka (pasukan AS), pertempuran dimulai di 400 wilayah negara ini. Kami memiliki dukungan udara yang sangat terbatas, helikopter-helikopter sibuk dengan memindahkan pasokan dan mengevakuasi pasukan kami yang tewas serta terluka,” kata Mirzakwal.

Dia menuturkan pemerintah pusat mendelegasikan kekuasaan kepada para pemimpin lokal untuk merekrut dan mempersenjatai komunitas mereka masing-masing guna memerangi Taliban. “Orang-orang ini telah mengumumkan dukungan penuh mereka kepada presiden dan pemerintah. Mereka akan melawan Taliban bersama pasukan pemerintah,” kata Mirzakwal.

Dia tak menampik ada kekhawatiran dari komunitas internasional tentang kekuatan pemberontakan saat ini. “Akan tetapi semua anggota mereka pada akhirnya akan bergabung dengan Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement