Kamis 12 Aug 2021 21:36 WIB

TNI AL Donor 1.500 Plasma Konvalesen dan 5.000 Kantong Darah

TNI AL melakukan donor plasma konvalesen untuk membantu persediaan di PMI

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, saat mendonorkan darahnya di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/8).
Foto: Dok Dispen Kolinlamil
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, saat mendonorkan darahnya di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) melakukan donor darah dan donor plasma konvalesen untuk membantu persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI). Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, menargetkan mendapatkan 1.500 kantong donor plasma konvalesen dan 5.000 kantong donor darah biasa dari kegiatan tersebut.

"Angkatan Laut ini yang penyintasnya kurang lebih ada 4.500 (di) keluarga besarnya. Tentunya untuk plasma konvalesen ada persyaratannya, tidak lebih dari tiga bulan, sehingga dari persyaratan tersebut kita hanya bisa mampu mendukung kurang lebih 1.500," ungkap Yudo di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/8).

Meski begitu, dia menyampaikan, untuk donor plasma konvalesen pihaknya akan terus memastikan personel-personel mana saja yang bisa lolos persyaratan untuk mendonor. Dengan begitu diharapkan hasil yang dicapai dapat melebihi target tersebut.

"Semaksimal mungkin sehingga tidak hanya selesai hari ini. Tadi saya sampaikan kepada seluruh pimpinan Kotama untuk melanjutkan sampai selesai. Semampunya seluruh prajurit bisa melaksanakan," kata Yudo.

Kemudian, dia mengatakan, untuk donor darah reguler pihaknya menargetkan mendapatkan 5.000 kantong darah dari kegiatan tersebut. Yudo berharap, kegiatan donor darah dan donor plasma konvalesen tersebut dapat bermanfaat di tengah pandemi Covid-19, di mana tidak sedikit permintaan akan keduanya.

"Kegiatan ini tentunya sesuai perintah Presiden maupun Panglima TNI untuk sama-sama melaksanakan percepatan penanganan Covid-19. Sehingga mudah-mudahan semua bermanfaat untuk masyarakat dan khususnya di masa pandemi Covid-19 ini," jelas dia.

Pada kesempatan itu, Yudo turut memberikan darahnya untuk didonorkan. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, merespons pernyataan Yudo yang hendak mendonorkan darahnya itu dengan candaan. "Kalau KSAL sudah mendonor, berarti yang lainnya pasti banyak," ujar pria yang kerap disapa JK itu sembari tertawa.

Selanjutnya, JK menyampaikan, kebutuhan akan donor darah reguler maupun donor plasma konvalesen tidak terbatas. Untuk plasma konvalesen, dia menjelaskan, PMI telah memenuhi 86.000 permintaan. Namun, masih ada daftar tunggu sebanyak 3.000.

"Kalau ini semua di sini dapat dikumpulkan 1.500, maka itu sangat berarti, sangat penting, dan sangat berterima kasih," ungkap JK.

Mantan wakil presiden Republik Indonesia di dua pemerintahan itu mengatakan, kebutuhan akan donor darah saat ini, baik untuk donor darah biasa maupun plasma konvalesen, sangat tinggi. Namun, stok darah yang ada di PMI masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Kalau plasma, stok kita ada 600 tapi kebutuhan 3.000 hari ini," tutur JK.

JK menerangkan, selain untuk donor plasma konvalesen, kebutuhan akan donor darah biasa juga sedang tinggi. Sementara itu, stok darah untuk keperluan donor darah biasa saat ini masih kekurangan. Untuk mendapatkan donor darah biasa maupun donor plasma konvalesen pun sulit.

"Ini waktu yang sangat kritis sebenarnya dalam hal darah. Pada saat ini kebutuhan tinggi, pada saat yang sama sulit kita mendapatkan donor darah," kata mantan wakil presiden Republik Indonesia tersebut.

Karena itu, dia mengapresiasi bantuan donor darah maupun donor plasma konvalesen yang dilakukan oleh TNI AL. Menurut dia, kegiatan tersebut dilakukan di saat yang tepat. Sebab, apabila tidak ada bantuan seperti itu, maka akan sulit bagi PMI memenuhi kebutuhan untuk orang yang terkena Covid-19 maupun penyakit lainnya.

"Kalau tidak ada bantuan seperti ini maka kita mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan orang yang sakit atau yang Covid-19 yang sangat membutuhkan. Karena itulah maka momen-momen seperti ini paling berharga untuk kemanusiaan untuk penyelamatan," kata JK.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement