Jumat 13 Aug 2021 06:03 WIB

OJK: 74 persen UMKM Telah Memiliki Akses Pembiayaan

Akses pendanaan bagi UMKM harus ditingkatkan karena berperan dalam pemulihan ekonomi

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Perajin mengecat bagian kepala wayang golek di Kijingan, Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (18/6/2021). Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan tiga strategi utama untuk meningkatkan ekspor UMKM yaitu penguatan database dan pemetaan potensi produk, peningkatan kualitas SDM dan produk melalui pelatihan dan pendidikan, dan kemudahan pembiayaan ekspor melalui berbagai sumber pembiayaan ekspor.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Perajin mengecat bagian kepala wayang golek di Kijingan, Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (18/6/2021). Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan tiga strategi utama untuk meningkatkan ekspor UMKM yaitu penguatan database dan pemetaan potensi produk, peningkatan kualitas SDM dan produk melalui pelatihan dan pendidikan, dan kemudahan pembiayaan ekspor melalui berbagai sumber pembiayaan ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak 74 persen UMKM yang telah memiliki akses pembiayaan. Kepala Bagian Group Inovasi Keuangan Digital (GIKD) OJK Bagus Kurniawan mengatakan akses pembiayaan bagi UMKM di Indonesia masih belum maksimal. 

"Padahal UMKM berkontribusi sekitar 60 persen terhadap PDB nasional dan 58 persen pada total investasi di Indonesia," ujarnya, Jumat (13/8).

Menurutnya akses pendanaan bagi UMKM harus ditingkatkan. Sebab UMKM berperan dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Karenanya membuka akses pembiayaan dan pendanaan alternatif pada UMKM, memegang peranan penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," kata dia.