REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral pernyataan klaim Stasiun Integrasi CSW di Kelurahan Selong, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, diklaim sebagai warisan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hal itu setelah pemilik akun Twitter, Jhon Sitorus @Miduk17 mengunggah foto terkini Stasiun Integrasi CSW.
"Salah satu Warisan Jokowi-Ahok yang mengusung konsep integrasi, Stasiun CSW Stasiun MRT ini terhubung langsung dgn halte busway sehingga orang-orang bisa bertukar moda transportasi tanpa harus keluar dari halte/stasiun. Bila Jokowi tak memulai, Jakarta tidak akan memiliki ikon saat ini," ujarnya lewat akun @Miduk17.
Foto Stasiun Integrasi CSW yang diunggah di akun Twitter tersebut sudah memiliki plasa dan menyambungkan antara Stasiun MRT ASEAN dan Halte CSW Transjakarta Koridor 13. Jarak antara Stasiun MRT dan Halte Transjakarta sekitar 200 meter.
Berdasarkan penelusuran Republika, pembangunan stasiun integrasi tersebut baru dimulai pada 2019. Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan menggelar sayembara, dan menetapkan hasil rancangan bertajuk Cakra Selaras Wahana karya Biro Studio Lawang sebagai pemenang desain terintegrasi yang menghubungkan Stasiun MRT ASEAN dan Halte CSW Transjakarta
"Hari ini, kita semua dalam proses menuju itu. Kata kuncinya integrasi dan integrasi itu harus dimulai dari saat perencanaan," kata Anies di Balai Kota DKI pada Senin, 15 April 2019. Baru setelah itu, pembangunan stasiun dan halte terintegrasi tersebut mulai dilaksanakan.
Sebelum itu, ketika Pemprov DKI membangun jalur layang Tendean, Jakarta Selatan hingga Ciledug, Kota Tangerang pada 2014, desain Halte CSW sangat sulit diakses penumpang. Gubernur Ahok pun meresmikan Koridor 13 Transjakarta yang mulai beroperasi pada 16 Agustus 2017.
Baca juga : Setelah Sembuh, Pasien Covid-19 Parah Berisiko Masuk RS Lagi
Selain berada di ketinggian 23 meter yang terdiri 117 anak tangga, Halte CSW ternyata tidak tersambung dengan Stasiun MRT ASEAN yang mulai beroperasi 24 Mei 2019. Pada 23 Januari 2020, Gubernur Anies menekankan pentingnya pembangunan sarana transportasi yang terintegrasi.
Karena itu, mulai dibangun skybridge dan plasa untuk menghubungkan stasiun dan halte dua moda transportasi andalan masyarakat Ibu Kota tersebut. Dengan begitu, penumpang yang ingin berpindah moda tidak perlu lagi keluar area dan menuruni tangga yang curam, seperti sebelumnya.
"Bangunan yang ada di belakang sana (Halte CSW Transjakarta) dan bangunan ini (Stasiun MRT ASEAN), dua-duanya adalah salah satu simbol kemajuan transportasi umum di Jakarta," kata Anies saat mencanangkan pembangunan integrasi Halte Transjakarta dan Stasiun MRT ASEAN di Simpang Centrale Stichting Wederopbouw (CSW).
Menurut Anies, MRT dan BRT, keduanya menjadi transportasi kebanggaan bagi Ibu Kota. Tapi, selama ini, perencanaan dan pembangunannya tidak memasukkan satu kata, yaitu integrasi.
"Sehingga, ketika dibangun, bekerja sebagai unit sendiri-sendiri. Padahal, keduanya ada dalam satu badan yang sama, yaitu badan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (BUMD)," kata Anies.
Menjelang diresmikan, Anies pun mengunggah hasil pembangunan Stasiun MRT ASEAN yang terintegrasi dengan Halte Transjakarta CSW di akun Instagram @aniesbaswedan. Dia membuat tiga unggahan yang berisi deretan foto terkini di lokasi dan penjelasan.
"Harus naik turun ratusan anka tangga untuk berpindah moda, anak muda yang masih fit pun akan mandi keringat ketika mencoba transit dari Halte Transjakarta CSW ke Stasiun MRT ASEAN, dan sebaliknya," ucap Anies.
Baca juga : Akun Instagram Politikus PSI Diserbu Warganet
Menurut dia, hal itu menjadi sebuah perjalanan menantang secara fisik, karena dulu dua moda transportasi utama di Jakarta tersebut tidak tersambung. "Alhamdulillah sebentar lagi kita tidak perlu bersusah payah untuk pindah antarmoda, karena Stasiun Integrasi CSW sudah hampir tuntas," ucap Anies.
Salah satu Warisan Jokowi - Ahok yg mengusung konsep Integrasi, Stasiun CSW
Stasiun MRT ini terhubung langsung dgn halte busway sehingga orang2 bisa bertukar moda transportasi tanpa harus keluar dari halte/stasiun
Bila Jokowi tak memulai, Jakarta tdk akan memiliki ikon saat ini pic.twitter.com/MgFeKdQYES
— Jhon Sitorus (@Miduk17) August 10, 2021