Jumat 13 Aug 2021 10:14 WIB

Panitia Pertimbangkan Paralimpiade Tokyo tanpa Penonton

Ini karena melonjaknya kasus Covid-19 di ibu kota Jepang, Tokyo.

Logo Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020
Foto: EPA
Logo Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara Paralimpiade Tokyo sedang mempertimbangkan untuk mengadakan pertandingan tanpa penonton di sebagian besar tempat, seperti halnya Olimpiade. Ini karena melonjaknya kasus Covid-19 di ibu kota Jepang.

Pemerintah Jepang dan penyelenggara Paralimpiade, yang dijadwalkan dimulai 24 Agustus dengan 4.400 atlet dari seluruh dunia, akan membuat keputusan resmi mengenai hal tersebut pekan depan, dikutip dari Kyodo, Jumat (13/8).

Ketua Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Andrew Parsons dijadwalkan tiba di Jepang, Senin (16/8). Panitia sedang merencanakan mengadakan pertandingan secara tertutup di arena-arena yang berlokasi di Tokyo dan prefektur yang berdekatan Saitama dan Chiba, yang saat ini berada dalam keadaan darurat virus corona.

Mengenai Shizuoka, lokasi balapan sepeda, penyelenggara sedang mencari ide untuk mengizinkan maksimal 5.000 penonton selama jumlahnya tidak melebihi 50 persen dari kapasitas tempat.

Olimpiade, yang berakhir pada pekan lalu, dan Paralimpiade telah ditunda selama satu tahun karena pandemi virus corona. Sejak dimulainya Olimpiade pada 23 Juli, jumlah kasus harian Covid-19 meningkat lebih dari dua kali lipat di Tokyo, didorong oleh varian virus Delta yang lebih menular.

Jumlah kasus harian mencapai rekor tertinggi 5.042 kasus pada 5 Agustus di Tokyo, yang telah berada di bawah keadaan darurat keempat sejak pertengahan Juli, dan total secara kumulatif di Jepang mencapai 1 juta kasus.

Untuk Paralimpiade, langkah-langkah Covid-19 yang ditingkatkan dianggap perlu mengingat beberapa atlet memiliki kondisi kesehatan yang bisa jadi lebih rentan terhadap virus. Penyelenggara masih membahas apakah akan mengizinkan siswa yang berpartisipasi dalam program sekolah untuk memasuki arena, bahkan jika Paralimpiade diadakan secara tertutup.

Di Paralimpiade, para atlet akan memperebutkan 539 medali di 22 cabang olahraga, antara lain atletik, judo, renang, bola basket kursi roda, dan tenis kursi roda. Bulu tangkis dan taekwondo akan debut di Paralimpiade. Paralimpiade akan ditutup pada 5 September 2021.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement