Jumat 13 Aug 2021 13:13 WIB

Investor Disarankan tak Ikut-ikutan Saat Membeli Saham

Investor diharapkan melakukan analisis dan lebih bijak dalam berinvestasi saham.

Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi).
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyarankan kepada investor dan calon investor untuk bersikap rasional dan tidak ikut-ikutan saat memutuskan untuk membeli saham tertentu di pasar modal.

"Investor harus lebih rasional. Artinya membeli sesuatu itu lihat barangnya, fundamentalnya apa, prospeknya seperti apa ke depan, sehingga tidak terjebak nanti," ujar Hans saat dihubungi di Jakarta, Jumat (13/8).

Menurut Hans, investor saham harus mau belajar agar benar-benar memahami seluk beluk tentang investasi saham itu sendiri dan juga mempelajari emiten atau perusahaan tercatat, baik kinerjanya maupun prospek di masa yang akan datang. Proses pembelajaran itu salah satunya dapat diperoleh melalui Sekolah Pasar Modal (SPM) yang biasanya digelar oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan perusahaan sekuritas dan Manajer Investasi (MI).

Setelah memiliki bekal pengetahuan yang cukup, investor diharapkan dapat melakukan analisis dan lebih bijak dalam berinvestasi saham sesuai dengan tujuannya, tidak hanya sekedar mengikuti rekomendasi saham dari pihak-pihak tertentu.