Jumat 13 Aug 2021 14:01 WIB

Pakar: Herd Immunity Sulit Tercapai karena Varian Delta

Varian delta masih bisa menular pada orang yang telah divaksinasi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nora Azizah
Menurut pengembang vaksin Oxford/AstraZeneca, varian delta telah mengubah persamaan untuk mencapai kekebalan kelompok.
Foto: PixaHive
Menurut pengembang vaksin Oxford/AstraZeneca, varian delta telah mengubah persamaan untuk mencapai kekebalan kelompok.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menurut pengembang vaksin Oxford/AstraZeneca, varian delta telah mengubah persamaan untuk mencapai kekebalan kelompok. Berbicara pada pertemuan parlemen Inggris, Sir Andrew Pollard, seorang profesor infeksi pediatrik dan kekebalan di Universitas Oxford, mengatakan bahwa mencapai kekebalan kelompok tidak mungkin untuk saat ini karena varian delta.

"Kami tahu dengan sangat jelas virus corona bahwa varian saat ini, varian delta, masih akan menginfeksi orang yang telah divaksinasi, dan itu berarti bahwa siapa pun yang masih belum divaksinasi, pada titik tertentu, akan bertemu virus," kata Pollard, dilansir di Science Alert, Jumat (13/8).

Baca Juga

Dia mengatakan, tidak mungkin kekebalan kelompok akan tercapai dengan mengatakan varian berikutnya dari virus corona baru akan mungkin lebih baik dalam menularkan pada populasi yang divaksinasi. Orang yang divaksinasi masih bisa terinfeksi varian delta, meskipun menjadi kasus yang lebih ringan.

Beberapa ahli berharap kekebalan kelompok dapat dicapai terhadap Covid-19, seperti halnya campak yang juga sangat menular. Banyak negara telah mencapai kekebalan kelompok dari campak dengan memvaksinasi 95 persen populasinya, seperti AS, di mana penularan endemik berakhir pada tahun 2000. Hal itu karena begitu seseorang divaksinasi campak, mereka tidak dapat menularkan virus.

Baca juga : Peneliti Jepang: Varian Lambda Bisa Menetralkan Vaksin

Terhadap Covid-19, vaksin tetap memenuhi peran utamanya, yakni melindungi dari penyakit parah. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang yang divaksinasi dan terkena varian delta 25 kali lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki kasus yang parah atau meninggal. Sebagian besar akan memiliki gejala ringan atau tidak sama sekali. Tetapi semakin banyak bukti menunjukkan bahwa varian delta, orang yang divaksinasi lengkap masih dapat menularkan virus.

"Kami tidak memiliki apa pun untuk menghentikan penularan itu ke orang lain," kata Pollard.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement