REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mematangkan rencana pembangunan etalase Sungai Citarum. Rencananya etalase yang merepresentasikan contoh hasil penanganan Sungai Citarum. Serta, upaya pemerintah dalam program pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum melalui program Citarum Harum yang berada di kawasan Sub DAS Citarik Kabupaten Bandung.
Dalam rapat virtual stakeholder Citarum yang dipimpin Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Prima Mayaningtias itu terungkap pembangunan etalase Citarum tersebut melibatkan sejumlah pihak. Di antaranya, Monash University, Direktorat Jenderal Keuangan Negara (DJKN), serta Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
Menurut Prima, saat ini pihaknya akan melaju pada rencana penyusunan grand design atau masterplan etalase Citarum tersebut. Pemprov Jabar menargetkan, pada 2022 mendatang etalase Citarum tersebut dapat diresmikan Gubernur Jawa Barat.
“Saat ini sudah ada dua desa yang akan menjadi lokus pembangunan etalase Citarum. Kami akan menindaklanjuti dengan menyusun grand design etalase Citarum ini karena grand disain ini harus disusun untuk pengaplikasian rencana jangka panjang atau long term plan,”ujar Prima, Jumat (13/8).
Prima mengatakan, sebelum melangkah pada rencana penyusunan masterplan pihaknya meminta DJKN untuk memastikan status lahan yang akan menjadi lokus pembangunan etalase Citarum.
Hadir dalam pertemuan, Kepala Bidang Penilaian Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Acep Irawan, PPK Tatalaksana Satker BBWS Citarum, R Yayat Yuliana, Tim Ahli Satgas Citarum Taufan Suranto, Bappeda Jabar, Dinas Permukiman dan Perumahan Jabar, dan BP2D Jabar.
Sementara itu, Acep Irawan mengatakan DJKN ingin menjadikan etalase Citarum di Citarik sebagai ekowisata, kampung tematik, menjadikan masyarakat sadar lingkungan, optimalisasi oxbow, wisata air, dan infrastruktur seperti bangunan pusat informasi Citarum Harum, dan community center/cultural center.
Lina Yulianty dari Bappeda Jabar menambahkan, meski rencana kegiatan tersebut tidak eksplisit ada di Rencana Aksi penanganan Citarum, namun sejalan dengan program-program Citarum.
Tim Ahli Satgas Citarum Taufan Suranto mengatakan, rencana etalase Citarum jika terwujud akan menjadi catatan sejarah di Citarum karena menerapkan skema kerja bersama multipihak. Hal itu selain pemerintah daerah tapi juga melibatkan pemerintah pusat hingga pihak luar dalam hal ini Monash University dan juga kalangan akademisi lainnya.“Selain itu juga ada proses menarik melibatkan masyarakat, dan ada keterlibatan aparatur pusat,” katanya.
Taufan berharap selain etalase yang hanya fokus di lokus tertentu, pihaknya berharap Satgas membangun skema yang lebih besar lagi.