Jumat 13 Aug 2021 15:12 WIB

3 Perempuan Durhaka yang Diabadikan dalam Alquran  

Alquran mengabadikan perempuan-perempuan durhaka kepada Allah SWT

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Alquran mengabadikan perempuan-perempuan durhaka kepada Allah SW. Surat Al Lahab
Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
Alquran mengabadikan perempuan-perempuan durhaka kepada Allah SW. Surat Al Lahab

REPUBLIKA.CO.ID, – Perempuan adalah unsur esensial dalam keberadaan manusia, dan mereka memiliki peran yang lebih besar daripada peran laki-laki. 

Perempuan adalah orang yang membawa manusia di dalam rahimnya, dan dia adalah orang yang menanggung rasa sakit selama masa kehamilan.  

Baca Juga

Perempuan salehah akan selalu patuh terhadap suaminya dan juga percaya terhadap Allah SWT. Namun, di dunia ada beberapa perempuan durhaka yang diabadikan dalam Alquran.  

Melansir laman alukah, setidaknya ada tiga perempuan durhaka yang diabadikan dalam Alquran, yaitu: 

1. Istri Nabi Nuh

Perempuan durhaka pertama yang diabadikan dalam Alquran adalah istri Nabi Nuh yang konon bernama Walihah atau Waghilah. Ada sebuah petunjuk yang tidak langsung tentang istri nabi Nuh itu dalam firman Allah SWT: 

فَاَوْحَيْنَآ اِلَيْهِ اَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِاَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّوْرُۙ فَاسْلُكْ فِيْهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَاَهْلَكَ اِلَّا مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْۚ وَلَا تُخَاطِبْنِيْ فِى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْاۚ اِنَّهُمْ مُّغْرَقُوْنَ

"Lalu Kami wahyukan kepadanya, “Buatlah kapal di bawah pengawasan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami datang dan tanur (dapur) telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam (kapal) itu sepasang-sepasang dari setiap jenis, juga keluargamu, kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka. Dan janganlah engkau bicarakan dengan-Ku tentang orang-orang yang zalim, sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan." (QS Al Muminun 27).

Dalam firman-Nya yang berbunyi "Kecuali orang yang lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa siksaan) di antara mereka", itu ditujukan untuk mereka yang tidak percaya pada panggilan Nuh, yaitu anaknya dan istrinya. Sebagaimana dipahami dari ayat-ayat lain yang menyebutkan istri Nuh juga. Allah SWT berfirman: 

ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ

"Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (QS At Tahrim 10). 

Jadi, istri Nuh adalah contoh orang-orang yang kafir. Meskipun menjadi istri seorang nabi, dia tidak membuka hatinya dan tetap pada kesesatan kaumnya, dan keterikatannya pada banyak berhala mereka. Dengan demikian, maka dia telah mengkhianati suaminya dan pantas menerima dua hukuman.  

Hukuman pertama bagi istri Nabi Nuh itu ditenggelamkan di dunia. Sedangkan di akhirat, dia akan menjadi salah satu penghuni neraka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement