REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia kembali menerima kedatangan 5 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac dalam bentuk jadi pada Jumat (13/8). Kepala BPOM, Penny Lukito menyampaikan, dengan kedatangan vaksin jadi Sinovac ini, maka stok vaksin yang dimiliki Indonesia hampir mencapai 200 juta dosis.
“Hari ini kita sejumlah 5 juta dosis vaksin Coronavac produksi Sinovac dalam bentuk vaksin jadi, dalam kemasan vial 1 ml telah hadir. Kedatangan vaksin ini tentunya menambah lagi jumlah vaksin yang tersedia untuk program pemerintah dan ini juga sudah lebih dari 185 juta atau mendekati 200 juta dosis yang sudah ada di Indonesia,” jelas Penny saat memberikan keterangannya.
Penny menyebut, kedatangan vaksin ini merupakan wujud upaya pemerintah terus memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri. BPOM pun akan terus mengawal pengembangan vaksin hingga distribusinya ke berbagai daerah untuk program vaksinasi nasional.
Ia melanjutkan, pada Agustus ini, program vaksinasi nasional semakin diperluas dan dipercepat dengan target hingga 2 juta dosis per harinya. Hingga hari ini, pemerintah mencatat sudah lebih dari 50 juta orang yang telah menerima suntikan vaksinasi.
“Jadi semakin luas lagi capaian dari program vaksinasi ini. Semoga segera mencapai target sasaran herd immunity yang berjumlah 208 juta penduduk Indonesia sudah tervaksin dalam waktu secepatnya,” ujar dia.
Penny pun mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam percepatan pelaksanaan program vaksinasi nasional. Ia menyebut, BPOM akan melakukan pengawasan dan pendampingan mulai dari pengujian, pengkajian, hingga memastikan vaksin yang masuk ke Indonesia terjamin baik dari aspek keamanan, mutu, dan juga khasiatnya.
Baca juga : FDA Izinkan Booster Vaksin Bagi Penderita Gangguan Imun
Seluruh vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia ini telah melalui proses panjang dan juga mendapatkan persetujuan EUA sebagai izin edar penggunaan. “Dalam proses pengkajian ini tentunya kami melakukan bersama-sama dengan tim ahlinya, tim expert, ITAGI, dan juga para ahli-ahli terkait lainnya,” kata Penny.
Hingga saat ini, BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat kepada enam jenis vaksin, di antaranya yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan juga Pfizer. Sebelum vaksin-vaksin tersebut didistribusikan untuk digunakan masyarakat, BPOM telah melakukan pengawalan mutu melalui sampling dan pengujian setiap batch vaksin di pusat pengembangan pengujian obat dan makanan BP3OM.
Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tak ragu melakukan vaksinasi untuk mencegah penularan serta mengurangi risiko berat jika terpapar Covid-19. Kendati demikian, masyarakat juga harus terus menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.