Jumat 13 Aug 2021 19:18 WIB

Jabar Siapkan Anggaran Pipanisasi Atasi Kekeringan Garut

Pemprov Jabar mendistribusikan air bersih ke daerah yang kesulitan air.

Red: Bilal Ramadhan
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyalurkan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Rabu (11/8).
Foto: Dok BPBD Garut
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyalurkan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Rabu (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan pemerintah provinsi menyiapkan dana sebesar Rp 500 juta untuk program pipanisasi guna mengatasi kekeringan di Desa Kertajaya, Kabupaten Garut.

"Pak Sekda Provinsi akan bantu kebutuhan sebesar pipanisasi tersebut sekitar Rp 500 juta," kata UU Ruzhanul Ulum.

Ia menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar sudah mendapatkan informasi bahwa Garut sudah dilanda kekeringan akibat musim kemarau. Sejumlah dinas terkait, kata Uu, langsung diterjunkan untuk mendistribusikan air bersih bagi masyarakat yang daerahnya kesulitan air bersih.

"Saya dengan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemukiman dan BPBD ke Garut untuk melihat, ternyata masyarakat di daerah ini setiap tahun kekeringan," katanya.

Ia menyampaikan daerah yang langganan kekeringan itu harus cepat diselesaikan agar pemerintah kabupaten maupun provinsi tidak terus menerus mengirimkan air ke daerah itu.

Menurut dia, perlu upaya mengatasi daerah yang kesulitan air bersih saat musim kemarau, salah satunya dengan menyiapkan jalur pipanisasi dari sumber air ke permukiman penduduk.

"Kami sudah bicara dengan kepala desa setempat dan Sekda Kabupaten Garut untuk pipanisasi dari sumber air yang tidak jauh, sekitar 1,5 kilometer," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.

Uu mengaku sudah berkomunikasi dengan Sekda Provinsi Jabar terkait anggaran pipanisasi penyaluran air di daerah itu dan dapat dikerjakan tahun ini. Menurut dia, proses realisasi bantuan pipanisasi tidak membutuhkan waktu lama, karena akan menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT) yang pengerjaannya tidak perlu proses lelang.

"Dengan bantuan tersebut, diharapkan tahun depan atau saat terjadi kemarau tidak lagi kekurangan air seperti saat ini, apalagi air ini kebutuhan dasar masyarakat," katanya.

Sebelumnya ribuan warga yang tinggal di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau. Tercatat warga di Desa Kertajaya sebanyak 6.663 jiwa yang membutuhkan air bersih setiap hari rata-rata 13.450 liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement