REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pusat bisnis Vietnam, Kota Ho Chi Minh akan memperpanjang pembatasan Covid-19 hingga akhir Agustus, demikian lapor media setempat pada Jumat (13/8). Kebijakan perpanjangan ini diambil saat infeksi dan kematian baru meningkat pesat di episentrum negara tersebut.
"Kami harus bersiap untuk pertempuran yang tiada henti," kata Phan Van Mai, wakil sekretaris komite Partai Komunis Vietnam, yang dikutip surat kabar Tuoi Tre.
Setelah berhasil menekan virus hingga akhir April, Vietnam mengalami lonjakan pesat infeksi dan telah menerapkan pembatasan mobilitas di sekitar sepertiga wilayah Vietnam guna mencegah penularan. Perpanjangan itu dilakukan ketika pasokan vaksin berkurang dan baru sekitar 1 persen dari populasi disuntik vaksin lengkap, termasuk 130.000 orang di Kota Ho Chi Minh.
Kota itu menyumbang separuh kasus di Vietnam dan sebagian besar dari 4.800 lebih kematian.Yang paling mengkhawatirkan yakni tingkat kematian yang tinggi, yang dikatakan otoritas setempat memiliki rata-rata 241 kematian per hari.
Menurut rasio, kematian Covid-19 keseluruhan di Vietnam sebulan yang lalu hanya 138. Otoritas menyerukan agar laju vaksinasi dipercepat lagi, dengan sekitar satu juta dosis kini diberikan setiap harinya di seluruh negeri.
Seperlima dari penerima vaksin berada di Kota Ho Chi Minh, di mana sekitar dua pertiga dari 9 juta warganya telah menerima dosis pertama.