Jumat 13 Aug 2021 17:55 WIB

Kemenkes Sarankan Lansia Didampingi Anak Agar Mau Divaksin

Pemerintah menargetkan sebanyak 21.553.118 orang lansia mendapatkan vaksin Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi membagikan tips agar orang tua atau kalangan berusia lanjut usia (lansia) merasa aman dan mau divaksin Covid-19. Caranya dengan didampingi anak atau keluarga yang juga ikut divaksin.

"(Vaksinasi bersama keluarga) supaya lansia merasa aman. Lansia kalau didampingi anaknya, anaknya juga divaksin, merasa akan lebih nyaman," ujar Nadia dalam sebuah diskusi vitual soal vaksin lansia di Jakarta, Jumat (13/8).

Pemerintah menargetkan sebanyak 21.553.118 orang lansia mendapatkan vaksin Covid-19. Data Kemenkes pada Jumat siang, baru sekitar 4.987.862 orang atau 23 persen mendapatkan dosis pertama dan 3.402.777 orang atau 15,79 persen lansia dosis kedua.

Nadia mengatakan, pemerintah hingga saat ini, terus bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan untuk mendorong pemberian vaksin pada lansia, juga membuat sentra vaksinasi dengan kembali memproritaskan lansia.

Di sisi lain, informasi yang benar khususnya mengenai syarat lansia bisa divaksin juga tetap diberikan. Salah satunya lansia dengan penyakit komorbid tetap bisa divaksin asalkan kondisinya terkontrol.

Terkait upaya yang bisa dilakukan agar lansia mau divaksin, Juru Bicara PT Bio Farma, Bambang Heriyanto, sependapat dengan Nadia. Dia juga memandang pentingnya dukungan anak dan keluarga untuk mendorong orang tua mereka yang sudah lansia agar mau divaksin.

"Yang sudah tua biasanya di rumah, bergantung pada ajakan yang muda. Kalau anaknya semangat, akan membantu percepatan vaksinasi yang masih rendah," tutur Bambang.

Menurut dia, Bio Farma bersama pemerintah dan lembaga terkait terus berusaha menyiapkan vaksin dan optimistis bisa menyelesaikan vaksinasi pada 2021 untuk menciptakan kekebalan kelompok. Menurut Bambang, percepatan vaksinasi terlihat mulai Agustus 2021, dan diprediksi berlangsung hingga Desember karena suplai vaksin cukup banyak.

"Untuk Agustus ini saja diperkirakan akan masuk sekitar 70 juta dosis sampai dengan akhir Desember cukup tinggi. Per 12 Agustus 2021 sudah ada 106,2 juta dosis vaksin yang sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia, 34 provinsi," tutur Bambang.

Direktur PT AstraZeneca Indonesia, Rizman Abudaeri, menuturkan, selain ajakan untuk divaksin, lansia juga perlu ditemani saat akan divaksin. "Memerlukan orang yang menemani sehingga lansia bisa diantarkan untuk divaksin, memotivasi mereka sampai pada sentra vaksinasi dan mau divaksin. Jangan ragu, vaksinasi mempunyai manfaat yang jauh lebih besar daripada risikonya termasuk pada lansia," ujar Rizman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement