Jumat 13 Aug 2021 18:41 WIB

Kemenkes Pastikan Angka Kematian Harian tidak Dihilangkan

Angka kematian akibat Covid-19 tidak akan dihilangkan dari laporan harian.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan angka kematian akibat Covid-19 tidak akan dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya. Saat ini, kata dia, pemerintah sedang melakukan perbaikan terhadap komponen angka kematian agar dapat menentukan level PPKM lebih tepat lagi.

“Kami tegaskan angka kematian tidak dihilangkan dari laporan harian yang disampaikan kepada publik setiap harinya,” ujar Nadia saat konferensi pers, Jumat (13/8).

Ia mengatakan, Kemenkes memahami adanya keterlambatan dalam pelaporan, baik untuk kasus terkonfirmasi, kasus sembuh, maupun kasus meninggal. Keterlambatan dalam pelaporan data ini akibat peningkatan kasus dalam dua bulan terakhir kemarin, yakni pada Juli.

Menurut Nadia, saat ini masih terdapat lebih dari 50 ribu kasus yang belum ter-update secara status akhirnya. Kemenkes pun mendukung upaya pemerintah daerah untuk menyelesaikan updating kasus dalam waktu yang singkat.

“Agar sesegera mungkin kita dapat menyajikan data yang lebih akurat dan tepat waktu,” tambah dia.

Lebih lanjut, Nadia menyampaikan, secara keseluruhan terjadi tren penurunan kasus nasional. Kemenkes mencatat, penurunan kasus konfirmasi pun mencapai 18 persen dibandingkan pekan sebelumnya.

Kendati demikian, terdapat sejumlah daerah yang masih mencatatkan peningkatan kasus lebih dari 20 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Yakni NTT, Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Bangka Belitung.

“Penurunan kasus signifikan terutama terjadi di DKI Jakarta dan Jawa Barat yang sangat mempengaruhi tren penambahan kasus secara nasional,” jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement