Jumat 13 Aug 2021 19:31 WIB

Angka Kematian di DKI Terus Turun, Diyakini karena Vaksin

Penurunan ini diyakini karena tingginya capaian vaksinasi warga di Ibu Kota.

Rep: Febryan A/ Red: Mas Alamil Huda
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 sebelum diberikan kepada warga (ilustrasi).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 sebelum diberikan kepada warga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kematian pasien Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta terus turun secara signifikan sejak akhir Juli. Penurunan ini diyakini karena tingginya capaian vaksinasi warga di Ibu Kota.

Mengacu pada data Satgas Penanganan Covid-19 per 1-12 Agustus 2021, tercatat DKI dalam sepekan terakhir berhasil keluar dari peringkat lima besar kasus kematian tertinggi Covid-19 secara nasional. Jika mengacu pada data dari Pemprov DKI, penurunannya tampak mulai terjadi sejak akhir Juli. 

Mengutip data dari corona.jakarta.go.id yang ditampilkan di Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta, tampak pada pekan pertama penerapan PPKM Darurat (3-4 Juli) total kematian 105 kasus. Pada pekan kedua (5-11 Juli), total kematian 743 kasus. 

Pada pekan ketiga (12-18 Juli), tercatat total kematian 708 kasus. Pekan terakhir PPKM Darurat (19-25 Juli), angka kematian melonjak jadi 1.230 kasus. 

Selanjutnya, pada pekan pertama penerapan PPKM Level 4 (26 Juli-1 Agustus), jumlah kematian mulai menurun menjadi 876 kasus. Pada pekan kedua (2-8 Agustus), angka kematian kembali turun jadi 561 kasus. 

Adapun pekan ini (9-13 Agustus), total kematian tercatat 206 kasus. Total angka kematian harian terendah tercatat pada 9 Agustus, yakni 13 kasus. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebut, penurunan angka kematian itu terjadi karena semakin banyaknya warga Jakarta yang divaksin. "Angka kematian turun, tentu salah satu sebabnya karena vaksin. Selain itu (karena) kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Jumat (13/8). 

Kembali mengutip data dari corona.jakarta.go.id, per 13 Agustus, vaksin dosis pertama sudah diberikan kepada 8.861.264 orang. Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 4.007.949 orang.

Ariza melanjutkan, pihaknya sebenarnya sudah memenuhi target awal vaksin dosis pertama untuk 8,8 juta warga. Tapi, lantaran banyak warga non-DKI yang ikut divaksin, akhirnya pihaknya menambah target capaian vaksinasi menjadi 11 juta orang. 

"Kami minta seluruh warga Jakarta yang belum vaksin segera bergegas mendaftarkan melalui aplikasi JAKI dan mendatangi sentra-sentra vaksin di kelurahan Puskesmas dan sekitar lingkungan kita masing-masing," ujar Ariza.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement