In Picture: Penggunaan Qris di Kawasan Kafe Sidoarjo
Red: Mohamad Amin Madani

Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kafe kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). Bank Indonesia mencatat, hingga Juli 2021, lebih dari 8 juta merchant telah terintegrasi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan tahun ini ditargetkan dapat mencapai 12 juta merchant guna mewujudkan transformasi digital sektor keuangan. | Foto: Antara/Umarul Faruq

Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kafe kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021). Bank Indonesia mencatat, hingga Juli 2021, lebih dari 8 juta merchant telah terintegrasi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan tahun ini ditargetkan dapat mencapai 12 juta merchant guna mewujudkan transformasi digital sektor keuangan. | Foto: Antara/Umarul Faruq
REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pembeli membayar dengan metode scan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kafe kawasan Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021).
Bank Indonesia mencatat, hingga Juli 2021, lebih dari 8 juta merchant telah terintegrasi dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan tahun ini ditargetkan dapat mencapai 12 juta merchant guna mewujudkan transformasi digital sektor keuangan.