Jumat 13 Aug 2021 20:44 WIB

Cakupan Vaksinasi Lansia di Lima Provinsi Ini Masih Rendah

Kelima pemerintah provinsi tersebut diharapkan segera meningkatkan cakupan vaksinasi.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: Dok Kemenkes
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak lima provinsi di Indonesia memiliki angka cakupan vaksinasi Covid-19 kelompok lanjut usia (lansia) yang masih sangat rendah. Kelima pemerintah provinsi tersebut diharapkan segera meningkatkan cakupan vaksinasi bagi lansia.

"Data menunjukkan ada beberapa provinsi yang masih sangat rendah cakupan vaksinasi untuk kelompok lansianya, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Maluku Utara, Sulawesi Barat dan Papua," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat (13/8).

Nadia mengatakan, vaksin Covid-19 yang dipakai di Tanah Air saat ini terbukti efektif mencegah gejala berat dan kematian akibat infeksi Covid-19. "Karena itu kita terus bersama semua pihak untuk berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19," katanya.

Nadia berpesan agar ketersediaan vaksin yang terus didatangkan ke berbagai daerah untuk segera digunakan sesuai dengan kelompok sasaran dari masing-masing jenis vaksin tersebut. Menurut Nadia, kelompok lansia merupakan salah satu target sasaran vaksinasi yang perlu ditingkatkan cakupannya.

"Karena kita tahu kelompok lansia ini adalah masih paling tinggi angka kematian dan angka kesakitannya dibandingkan kelompok usia yang lebih muda," katanya.

Nadia mengatakan, strategi perlu disusun sesuai dengan kondisi masing-masing daerah dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk TNI-Polri serta kepala desa, lurah, RT/RW untuk mendata para lansia di wilayahnya untuk segera mendapatkan vaksin.

"Kunci pada penanganan pandemi Covid-19 adalah semakin banyak dan semakin cepat sasaran vaksinasi mendapatkan dosis satu dan dosis kedua secara lengkap," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement