Sabtu 14 Aug 2021 01:37 WIB

Ancol Siapkan Aturan Teknis Berwisata Wajib Vaksin

Kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol masih tutup bagi wisatawan.

Pengunjung berwisata di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Pengunjung berwisata di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Taman Impian Jaya Ancol menyiapkan aturan teknis terkait persyaratan berwisata wajib menunjukkan bukti telah mengikuti vaksinasi Covid-19. Manajer Komunikasi Korporat Taman Impian Jaya Ancol, Rika Lestari mengatakan, aturan teknis tersebut nantinya melengkapi sistem pembelian tiket dan reservasi secara daring yang dilaksanakan selama ini.

"Prinsipnya Ancol akan mengikuti peraturan yang berlaku. Teknis sedang dipersiapkan, melengkapi sistem pembelian tiket dan reservasi daring(online) yang selama ini dilaksanakan," ujar Rika saat dihubungi di Jakarta, Jumat (13/8).

Rika mengatakan, sama seperti tempat rekreasi lain yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Ancol pun akan menunggu keputusan dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terkait wacana wajib menunjukkan bukti vaksin bagi wisatawan yang akan berkunjung."Iya, sama. Kami pun menunggu (SE Satgas Tugas Covid-19 DKI terkait pembukaan kembali operasional Ancol)," kata Rika.

Untuk saat ini, operasional kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol masih tutup sementara bagi wisatawan hingga 16 Agustus 2021 sesuai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).Selama masa penutupan sementara, Ancol melakukan kegiatan pemeriksaan dan perawatan rutin sejumlah fasilitas serta aset yang ada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Pemeliharaan fasilitas yang ada di Ancol tetap terjaga, setiap saat kami kontrol, petugas piket harian tetap masuk bergantian," kata Rika.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement