Jumat 13 Aug 2021 22:31 WIB

Menhan Inggris: Al Qaeda Mungkin akan Bangkit Lagi

Menhan Inggris khawatir Afghanistan akan menjadi sarang kelompok teroris

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Bendera Taliban berkibar di sebuah alun-alun di kota Ghazni, Afghanistan, setelah pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021.
Foto: AP/Gulabuddin Amiri
Bendera Taliban berkibar di sebuah alun-alun di kota Ghazni, Afghanistan, setelah pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan, Kamis, 12 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Jumat (13/8) mengatakan dia khawatir Afghanistan akan menjadi sarang kelompok teroris. Wallace berpendapat tidak menutup kemungkinan kelompok militan al Qaeda akan bangkit kembali.

"Saya benar-benar khawatir bahwa negara-negara gagal adalah tempat berkembang biak bagi orang-orang seperti itu. Al Qaeda mungkin akan kembali," ujar Wallace.

Baca Juga

Wallace mengatakan negara-negara Barat harus memahami bahwa mereka tidak dapat memperbaiki negara-negara yang berkonflik seperti Afghanistan secara instan. Namun, Barat harus mengelola situasi.

Wallace mengatakan kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, dan Lashkar Gah sekarang telah jatuh ke tangan Taliban. Kelompok militan tersebut semakin mendekati Kabul.

Taliban mulai melancarkan serangan dan merebut sejumlah wilayah Afghanistan sejak pasukan asing meninggalkan negara tersebut pada Mei lalu. Proses penarikan pasukan asing dilakukan secara bertahap dan dijadwalkan selesai pada akhir Agustus.

Pasukan keamanan Afghanistan tak berdaya menghadapi perlawanan Taliban di sejumlah distrik dan kota. Intelijen AS memperkirakan Taliban dapat merebut Kabul dalam kurun waktu 90 hari.

Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan dari 1996 hingga 2001. Taliban kemudian digulingkan oleh pasukan AS karena menyembunyikan pemimpin al Qaeda Osama bin Laden setelah serangan 11 September di Amerika Serikat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement