Jumat 13 Aug 2021 23:20 WIB

NATO akan Gelar Pertemuan Darurat Bahas Afghanistan

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg akan memimpin langsung pertemuan darurat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pejuang Taliban terlihat di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah di barat daya Kabul, Afghanistan, Selasa, 10 Agustus 2021.
Foto: AP/Mohammad Asif Khan
Pejuang Taliban terlihat di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah di barat daya Kabul, Afghanistan, Selasa, 10 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dilaporkan akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi di Afghanistan pada Jumat (13/8). Saat ini pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dengan Taliban masih berlangsung di sana.

Menurut sumber-sumber diplomatik dan pejabat yang dikutip Al Arabiya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg akan memimpin langsung pertemuan darurat tersebut. Utusan dari 30 negara sekutu disebut bakal berpartisipasi di dalamnya.

Baca Juga

Belum ada keterangan spesifik tentang apa yang bakal dibahas dalam pertemuan itu. Saat ini Taliban sudah menguasai setidaknya sepuluh ibu kota provinsi Afghanistan. Wilayah yang direbut dari pasukan pemerintah diperkirakan masih bakal bertambah. Sebab Taliban terus melancarkan serangan.

Pemerintah Afghanistan sudah membujuk Taliban untuk kembali berunding. “Saya meminta Taliban menghentikan kebrutalan mereka. Duduklah dengan cinta dan kita harus menemukan solusi,” kata Menteri Dalam Negeri Afghanistan Jenderal Abdul Satar Mirzakwal pada Rabu (11/8) dikutip laman Aljazirah.

Dia mengisyaratkan pemerintah Afghanistan dan Taliban dapat membentuk pemerintahan bersama. “Mari kita datang, duduk bersama, dan membuat pemerintahan koalisi, yang dapat diterima semua pihak. Semakin cepat kita melakukan itu, semakin baik,” katanya.

Taliban mulai melancarkan kampanye serangan pada Mei lalu. Hal itu dilakukan saat Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya memutuskan menarik pasukannya dari negara tersebut. Selama ini Washington merupakan sekutu utama Pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement