Sabtu 14 Aug 2021 00:19 WIB

Kasus Kematian Covid-19 di Sulut Naik Empat Kali Lipat

Pada periode 1-13 Agustus 2021, total kasus kematian Covid-19 mencapai 111 orang.

Petugas kesehatan menyimpan sampel tes usap Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Manado, Sulawesi Utara. Kasus kematian Covid-19 di Sulut saat ini tengah mengalami kenaikan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/ADWIT B PRAMONO
Petugas kesehatan menyimpan sampel tes usap Antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR) di Manado, Sulawesi Utara. Kasus kematian Covid-19 di Sulut saat ini tengah mengalami kenaikan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kasus kematian Covid-19 di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kenaikan empat kali lipat selama dua pekan pertama Agustus 2021 dibandingkan periode sama Juli 2021. Berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut, selama periode 1-13 Agustus 2021, total kasus meninggal mencapai 111 orang, sementara periode sama Juli 2021 hanya 25 kasus.

"Secara kumulatif, kasus meninggal saat ini telah mencapai 821 orang dengan angka kematian (case fatality rate) sebesar 2,83 persen," kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel di Manado, Sulut, Jumat (13/8).

Baca Juga

Steaven menambahkan, hingga saat ini akumulasi warga Sulut terkonfirmasi positif Covid-19 sejak kasus pertama diumumkan pada tengah Maret 2020 lalu, telah mencapai 28.963 orang setelah bertambah 295 kasus. Tiga besar kabupaten dan kota terbanyak penyumbang kasus baru Covid-19 adalah Minahasa, Manado, dan Tomohon.

"Kasus sembuh mencapai 76,85 persen atau sebanyak 22.259 orang setelah bertambah 289 orang," katanya. Sementara, kasus aktif yang mendapatkan perawatan sebanyak 5.883 orang atau sebesar 20,31 persen.

Sebelumnya, Steaven menerangkan, pada pekan ini ada sembilan kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masuk kategori daerah risiko tinggi penularan Covid-19 (zonasi merah). Berdasarkan data satgas per Selasa (10/8), kabupaten dan kota risiko tinggi penularan Covid-19, yaitu dua daerah kepulauan dan tujuh wilayah di daratan.

Sebanyak dua daerah kepulauan tersebut, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro). Sebanyak tujuh wilayah di daratan, yakni Kabupaten Minahasa Utara, Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow.

Sebanyak enam kabupaten dan kota dengan status risiko sedang penularan Covid-19, yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Sementara, tiga daerah zonasi merah dengan kasus terbanyak yaitu Kota Manado, Kabupaten Minahasa, dan Kota Tomohon.

Varian Delta

Pada Ahad (8/8), Steaven mengungkapkan, delapan spesimen yang dikirim ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) adalah positif SARS-CoV-2 variant of concern Delta (B.1.617.2). Sampel tersebut dikirim BTKL-PP Manado dan diterima Balibangkes Kemenkes pada tanggal 3 Juli 2021 lalu.

"Kedelapan spesimen itu berasal dari Kabupaten Minahasa Utara sebanyak dua spesimen, Kota Bitung sebanyak empat spesimen, Kabupaten Minahasa sebanyak satu spesimen dan satu spesimen masih diverifikasi alamatnya," kata Steaven.

Sampel/spesimen tersebut adalah kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dirilis pada pekan terakhir pada Juni 2021. Ketika memasuki Juli 2021, kasus Covid-19 meningkat secara cepat dan signifikan, dan satgas kemudian memberikan peringatan terhadap adanya indikasi transmisi varian Delta di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa itu.

"Oleh karena itu, dengan terbuktinya transmisi varian Delta berdasarkan hasil WGS tersebut, maka kepada seluruh lapisan masyarakat agar benar-benar lebih ketat untuk menaati protokol kesehatan (6M)," kata Steaven.

 

photo
Polemik Vaksin Ketiga di Dunia - (Republika)

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement