REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan gelandang bertahan sekaligus kapten AS Roma, Daniele de Rossi, memutuskan meninggalkan jajaran tim pelatih timnas Italia, di bawah kendali Roberto Mancini. Eks penggawa Gli Azzurri itu makin yakin dan fokus untuk memulai kiprahnya sebagai pelatih kepala.
De Rossi ditunjuk sebagai salah satu asisten pelatih timnas Italia di gelaran Euro 2020. Di tim pelatih yang dipimpin Roberto Mancini itu, De Rossi dipercaya sebagai pelatih teknik.
Keputusan De Rossi untuk bergabung bersama tim pelatih Gli Azzurri hanya berselang tiga bulan pascapensiun sebagai pesepak bola profesional. Setelah berhasil mengantarkan La Nazionale merengkuh titel Euro 2020, De Rossi akhirnya memutuskan meninggalkan tim pelatih timnas Italia. De Rossi berniat untuk mengejar mimpinya untuk menukangi sebuah tim sebagai pelatih kepala.
''Ini adalah keputusan sulit. Namun, saya sudah memutuskan mengakhiri kiprah bersama tim pelatih timnas Italia. Saya telah mendapatkan sambutan hangat dari semua orang dan Euro 2020 memberikan pengalaman tidak terlupakan. Kini, saya tahu apa yang saya inginkan dan itu adalah menjadi pelatih,'' tutur De Rossi kepada Gazzetta dello Sports, Jumat (13/8).
Meski belum memiliki pengalaman menangani sebuah tim, De Rossi mengaku sudah siap untuk menjadi pelatih kepala. Kesempatan bekerjasama dari Mancini di timnas Italia agaknya benar-benar dimanfaatkan oleh De Rossi. Eks gelandang bertahan Boca Juniors itu pun belajar banyak dari Mancini terkait pendekatan kepada para pemain.
''Terkadang, orang yang berbicara sepak bola ingin terlihat pintar. Akhirnya, mereka memperumit segala hal. Sebaliknya, tindakan berkelas justru ditunjukan pelatih seperti Mancini, yang menyederhanakan segalanya. Selalu jujur, karena pemain bisa tahu hal seperti itu,'' ujar De Rossi.
Selepas mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola profesional, De Rossi memang langsung mengambil lisensi kepelatihan. Kendati begitu, De Rossi baru memiliki lisensi kepelatihan UEFA A. Kini, De Rossi membutuhkan lisensi kepelatihan Pro UEFA untuk bisa menukangi salah satu kontestan di pentas Liga Italia.
Menghabiskan sebagian besar karier sepak bolanya bersama AS Roma, bukan tidak mungkin, De Rossi bakal kembali ke klub Ibukota Italia itu sebagai pelatih kepala. Apalagi, sang ayah, Alberto de Rossi, diketahui pelatih primavera AS Roma sejak 2004 silam. Namun, De Rossi mengaku tidak terobsesi untuk langsung menjadi pelatih I Giallorossi.
''Itu akan terjadi apabila saya benar-benar berhak mendapatkannya. Melatih Roma bukanlah obsesi buat saya,'' kata salah satu penggawa timnas Italia kala sukses merengkuh titel Piala Dunia 2006 tersebut.