Sabtu 14 Aug 2021 14:39 WIB

PM Jepang Minta Warga tak Berpergian Jelang Paralimpiade

Jepang sedang mengalami gelombang kelima Covid-19 yang didorong oleh varian Delta

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Seorang petugas polisi berjaga di jembatan yang menghadap ke desa atlet untuk Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2020, Kamis, 15 Juli 2021, di Tokyo.
Foto: AP/Jae C. Hong
Seorang petugas polisi berjaga di jembatan yang menghadap ke desa atlet untuk Olimpiade dan Paralimpiade Musim Panas 2020, Kamis, 15 Juli 2021, di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga meminta masyarakat untuk menahan diri dari berpergian menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang menembus rekor baru di Tokyo dan secara nasional. Kondisi itu menambah tekanan pada sistem medis menjelang penyelenggaraan Paralimpiade.

Imbauan tersebut mengikuti rekomendasi pakar kesehatan untuk memperkuat keadaan darurat yang sekarang berlaku di ibu kota Jepang dan beberapa wilayah lainnya. Beberapa hari setelah berakhirnya Olimpiade Tokyo, penyelenggara Paralimpiade memutuskan untuk mengadakan acara tersebut sebagian besar tanpa penonton untuk membatasi risiko penyebaran virus.

Baca Juga

Suga mengatakan pemerintah akan berusaha untuk menahan pergerakan masyarakat di area komersial. Dia mendesak warga untuk menghindari bepergian selama liburan Obon Jepang.

"Saya ingin meminta warga untuk menghindari kembali ke kota asal mereka atau bepergian, dan menahan diri untuk tidak keluar jika tidak perlu," kata Suga dikutip dari Reuters, Sabtu (14/8).